Wisata dan Ziarah Makam Waliyah Zainab Gresik

 
Wisata dan Ziarah Makam Waliyah Zainab Gresik

Riwayat Waliyah Zainab atau Dewi Wardah masih tertulis di daun lontar yang berbahasa Arab–Pegon di Museum Sultan Hasanuddin, Banten. Dalam keterangannya diceritakan tentang kehidupan Dewi Wardah yang akhirnya wafat dan dikuburkan di belakang Masjid Diponggo yang terletak di Desa Diponggo, Kecamatan Tambak Bawean, Kabupaten Gresik. Dari beberapa referensi tentang kedatangan beliau, Waliyah Zainab mendarat di Bawean diperkirakan lebih awal dibandingkan dengan kedatangan Maulana Umar Mas’ ud.

Waliyah Zainab atau Dewi Wardah adalah putri Kyai Ageng Bungkul atau dikenal dengan Sunan Bungkul, salah seorang Pembesar Kota Surabaya keturunan Raja Majapahit.

Dewi Wardah dinikahkan oleh Sunan Bungkul dengan Raden Paku (Sunan Giri) sebagai garwo triman (istri hadiah, dari nadzar Sunan Bungkul yang apabila ada seseorang yang tertimpa buah delima miliknya namun dia tetap hidup maka akan dinikahkan dengan putrinya), tetapi karena Raden Paku sudah lebih dulu menikahi Dewi Murtasiyah putri dari Sunan ampel dan karena Dewi Wardah tidak ingin dimadu, maka beliau pergi berlayar ke arah utara dengan menaiki “Sentong” atau kelopak bunga kelapa.

Maka sampailah beliau di sebuah pulau di sebelah utara laut Jawa yang kita kenal dengan Pulau Bawean. Waliyah Zainab atau Dewi Wardah akhirnya tiba dan menetap di Desa Diponggo karena terlebih dahulu mendapat penolakan dari penduduk Komalasa. Beliau wafat dan dimakamkan di Desa Diponggo.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN