Sejak 2015, Produktivitas Manufaktur Singapura Sebenarnya Anjlok

LADUNI.ID, Jakarta - Ekonom UOB Mr Barnabas Gan menyatakan bahwa poduksi manufaktur Singapura turun 8% dari tahun lalu, ini merupakan kinerja terburuk sejak Desember 2015. Ini juga merupakan bulan keempat berturut-turut industri manufaktur berada di wilayah negatif yang artinya membuat risiko resesi teknis pada kuartal ketiga semakin dekat.
Mr Gan juga menambahkan bahwa resiko resesi teknis telah meningkat meskipun pada akhirnya akan tergantung pada data kinerja manufaktur September. Dia juga mencatat bahwa jika data yang masuk lebih buruk dari yang diharapkan, ada kemungkinan Otoritas Moneter Singapura akan mengambil langkah lebih drastis dalam pelonggaran kebijakan moneter di bulan Oktober.
Manufaktur di Singapura telah terpukul oleh penurunan siklus teknologi global, dampak dari perang dagang meningkat, serta perlambatan pertumbuhan di Tiongkok. Meski begitu, Singapura bukan satu-satunya ekonomi regional yang dihantam oleh pertemuan faktor-faktor eksternal, Thailand dan Cina juga diprediksi pertumbuhan produksi industrinya turun pada bulan Agustus.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...