Lintas Ziarah dan Berdoa di Makam KH. Faqih Maskumambang

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Lintas Ziarah dan Berdoa di Makam KH. Faqih Maskumambang

Sekilas Biografi

KH. Muhammad Faqih seorang ulama besar yang terkenal di Pulau Jawa, bahkan sampai keluar Jawa. Beliau ahli Tafsir, Tauhid, Fiqih, Nahwu, Balaghah, Mantiq, Ushul Fiqih dan lain-lain.  K.H. Muhammad Faqih mulai memusatkan perhatiannya untuk mengasuh Pesantren Maskumambang pada tahun 1907. Dengan bantuan saudara-saudaranya dan didukung oleh masyarakat sekitar, beliau mulai melakukan pengembangan pesantren, baik dari sisi fisik maupun sistemnya.

Beliau lahir pada tahun 1857 M. Di Desa Sembungankidul.Di masa kanak-kanak beliau mendapat bimbingan spiritual dan pendidikan agama langsung dari ayah beliau. Selain belajar agama, beliau juga belajar berdagang, bercocok tanam dan bergaul dengan masyarakat sekitar.

Pada usia remaja, Muhammad Faqih nyantri di beberapa pondok pesantren. Beliau pernah nyantri di Pondok Pesantren Kebondalem Surabaya, Pondok Pesantren Ngelom Sepanjang Sidoarjo, Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnan Bungah Gresik, dan Pondok Pesantren Langitan Tuban. Selanjutnya beliau nyantri di pesantren Kiai Kholil Bangkalan Madura. Selepas dari pesantren Kiai Kholil, beliau memutuskan untuk menuntut ilmu ke kota Mekkah. Selama di Mekkah, KH. Muhammad Faqih mengaji kepada para ulama yang saat itu banyak membuka pengajian di sekitar Masjidil Haram. Salah seorang Ulama tempat beliau mengaji saat itu adalah Syaikh Muhammad Mahfudz bin Abdullah at-Tirmisi, yang lebih terkenal dengan sebutan Syaikh Mahfudh Tremas.

Kedatangan Kiai Faqih setelah beberapa tahun belajar di Makkah memberikan angin segar terhadap pesantren Maskumambang. Pada 1325 H/1907 M, Kyai Abdul Jabbar, sang ayah, pulang ke Rahmatullah hingga kemudian kepemimpinan pesantren Maskumambang dipegang oleh Kiai Faqih.

Beliau juga terhitung sebagai kawan dekat KH. Hasyim Asy’ari Jombang yang mana bersama-sama turut serta membidani kelahiran Nahdlatoel Oelama (NU) di Surabaya pada tahun 1926. Kedekatan hubungan ini pun kian bertambah erat ketika salah satu keponakan KH. Faqih, yaitu KH. Ma’shum Ali (pengarang kitab ilmu shorof “al-Amtsilah al-Tashrifiyyah” yang terkenal), dinikahkan dengan putri pertama KH. Hasyim Asy’ari, yaitu Nyai Khoiriyyah Hasyim. Keponakan KH. Faqih yang lain, yang juga adik KH. Ma’shum Ali, yaitu KH. Adlan Ali, juga terhitung sebagai salah satu tokoh NU masa-masa awal.

Salah satu ulama penting di awal berdirinya NU adalah KH Faqih Maskumambang, Gresik. Kiai Faqih menjabat sebagai Wakil Rais Akbar NU, atau wakilnya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.

Pada tahun 1937 M/1353 H KH. Mohammad Faqih berpulang ke rahmatullah dalam usia 80 tahun dengan meninggalkan pesantren yang menggunakan sistem tradisional dan berfaham syafi’iyyah,atau yang sering mereka sebut dengan istilah faham Ahlussunnah Waljamaah, Sebelum berpulang ke rahmatullah, beliau berwasiat kepada KH. Ammar Faqih untuk mengurus pesantren.
 

Lokasi Makam

Makam KH Faqih Maskumambang berada di Desa Siraman, Kec. Dukun, Kab. Gresik Jawa Timur.