Ibu Adalah Madrasah Pertama Bagi Anaknya
LADUNI.ID, Jakarta - Para wanita jaman sekarang jika kamu lebih mementingkan dandan ketimbang menjaga anak, tidak mendidik anak, dan tidak memberikan bekal akidah dan akhlak. Maka, Kamu Wajib ketahui beberapa hal ini.
Jangan sampai karena suka berdandan dan akhirnya menyenangkan lelaki lain akhirnya ada lelaki yang lebih menarik dari suami, lalu suami ditinggalkan suruh mengurus anak, jadi ibu sekaligus ayah padahal anak lebih membutuhkan kasih sayang ibu.
Wanita jaman sekarang kadang lebih sibuk menata riasan wajah dari pada menata hati, ia lebih sibuk mantangin medsos hanya untuk update barang branded daripada berlama-lama belajar suatu hal yang menambah wawasan.
Mereka tidak sadar bahwa tugasnya semakin dewasa sangatlah berat, mungkin mereka fikir mumpung masih muda jadi banyakin senang-senang.
Padahal, justru ketika masih mudalah harus banyak membekali diri dengan ilmu dan hal-hal yang bermanfaat, daripada hanya sibuk hura-hura dengan teman-teman sebaya.
Kamu harus sadar, bahwa sebentar lagi kamu akan sampai dimana bibir mungil itu akan memanggilmu “Ibu”, dan pastinya dia tidak butuh barang brandedmu, dia tidak butuh beragam make-up mahalmu, dan dia tidak butuh wajah cantikmu.
Tapi yang dia butuhkan adalah kasih sayangmu, ajaran akhlaq mulia darimu, dan bekal ilmu yang akan menjadikannya shaleh dan shalehah dihadapan Allah.
Wanita, Lebih Sibuklah Kamu Memperbaiki Diri, Memperbaiki Akhlaq, Dan Membekali Diri Dengan Ilmu
Jadi, wanita lebih sibuklah kamu memperbaiki diri, memperbaiki akhlaq, dan membekali diri dengan ilmu. Sebab, saat kamu menjadi seorang ibu, maka tentu setiap yang kamu lakukan akan digugus dan ditiru.
Mengapa? Karena kamu adalah guru pertama yang akan mengajarkan padanya apa arti kehidupan yang sesungguhnya
Anakmu Butuh Ibu Yang Tangguh Dan Menginspirasi, Jadi Jangan Hanya Fokus Membenahi Diri Dengan Make-Up Yang Warna-Warni
Anakmu kelak butuh ibu yang tangguh dan menginspirasi, jadi jangan hanya fokus untuk terus menerus membenahi diri hanya dengan make-up yang berwarna-warni.
Karena semua itu tidak ada gunanya, bila kau tak pernah ajarkan kebaikan padanya.
Kamu Adalah Madrasah Pertama Bagi Anakmu, Lantas Bila Kau Tak Tahu Cara Memperbaiki Diri Bagaimana Kelak Kau Membekalinya Dengan Akhlaq Mulia?
Ingat, kamu adalah madrasah pertama bagi anak-anakmu, laatas bila kau tidak tahu caranya memperbaiki diri dengan baik dan benar bagaimana kelak kamu akan membekali dirinya dengan kebaikan, akhlaq mulia, ilmu, dan suatu yang bermanfaat lainnya?
Sadarlah, semua itu adalah tanggung jawabmu sebagai ibu yang harus kamu penuhi dengan bijak.
Tanggung Jawabmu Adalah Membentuknya Menjadi Generasi Yang Shaleh Dan Shalehah. Maka, Didiklah Dirimu Menjadi Shalehah Terlebih Dulu
Karena tanggung jawabmu adalah memang harus membentuknya menjadi generasi yang shaleh dan shalehah.
Maka, didiklah dirimu menjadi shalehah terlebih dulu, sebelum kamu membentuknya menjadi insan yang baik dan benar menjalani aturan Allah dalam kehidupan ini.
Jadi, Jangan Pergunakan Waktumu Hanya Melulu Benerin Wajah, Karena Anakmu Tidak Butuh Ibu yang Cantik. Tapi Ia Butuh Ibu Yang Selalu Tangguh Dengan Kebaikan
Kamu harus berpikir tangkas sejak masih muda, jangan pergunakan waktumu hanya untuk berhura-hura, kesana-kemari datengin salon, dan hanya melulu benerin wajah, karena anakmu tidak butuh ibu yang cantik.
Tapi ia butuh ibu yang selalu tangguh dengan kebaikan, karena hanya kebaikanlah yang akan menghantarkannya pada kebaikan-kebaikan Allah.
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...