Biografi Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, Pengasuh Pesantren Sunan Drajat, Lamongan

 
Biografi Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, Pengasuh Pesantren Sunan Drajat, Lamongan
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Menjadi Pengasuh Pesantren

4.    Penghargaan
5.    Chart Silsilah Sanad
6.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.2 Lahir
Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur lahir pada tanggal 12 Februari 1949 di Dusun Banjaranyar, Desa Banjarwati. Beliau merupakan putra pertama dari sepuluh bersaudara, dari pasangan H. Maftukhan dengan Hj. Kasiyami. Ayahanda beliau termasuk tokoh masyarakat yang kharismatik dan terpandang, dan Ibunda beliau seorang muslimah yang Sholehah.

Beliau merupakan keturunan dari pasangan H. Martokan dan Hj. Kasiyami dan merupakan keturunan ke-14 dari Kanjeng Sunan Drajat. Pondok pesantren yang diasuhnya merupakan satu-satunya pesantren peninggalan Wali Songo yang masih ada dan saat ini menjadi salah satu pesantren dengan jumlah santri terbanyak di Indonesia.

Saudara-saudara beliau diantaranya:

  1. Khurotin,
  2. Ahmad Khozin,
  3. Shofiatun,
  4. Abdul Ghofur,
  5. Khotimah,
  6. Aisah,
  7. Zawawi,
  8. Khoiriyah (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatimiyah),
  9. Abdul Wahid,
  10. Abdul Fatah.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur memulai pendidikannya dengan dengan belajar di TK Tarbiyatut Tholabah di Daerah Kranji, Lamongan pada tahun 1956. Beliau melanjutkan jenjang pendidikan SD dan SMP di daerah yang sama, dan menambah pendidikan agama melalui Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah.

Pada tahun 1965, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Manba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur yang pada waktu itu diasuh oleh KH. Bisri Syansuri. Setelah tamat di salah satu pesantren tertua di Indonesia tersebut, beliau melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur diajar oleh KH. Musthofa Lekok.

Selepas itu, beliau kembali melanjutkan pendalaman belajar agama di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Jawa Tengah selama 1 tahun yang pada saat itu sudah diasuh oleh KH. Maimoen Zubair.

Tidak hanya itu, beliau kemudian belajar ke Pondok Pesantren Lirboyo, Pondok Pesantren Tertek dibawah asuhan KH. Ma’ruf Zuwaini, serta Pondok Pesantren Raudhotul Qur’an di Kediri, Jawa Timur pada rentang tahun 1970-an.

2.2 Guru-Guru

  1. KH. Bisri Syansuri,
  2. KH. Musthofa Lekok,
  3. KH. Maimoen Zubair,
  4. KH. Ma’ruf Zuwaini.

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Menjadi Pengasuh Pesantren
Setelah wafat ayahnya, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur melanjutkan kepengasuhan pondok pesantren ayahnya. Saat ini, Pondok Pesantren Sunan Drajat telah memiliki memiliki kurang lebih 12.000 santri, dan memiliki berbagai pendidikan baik formal maupun nonformal, dalam berbagai jenis dan jenjang, seperti: TK Muslimat, MI, MTs, SLTPN 2 Paciran, MA, Madrasah Mu’allimin Mu’allimat, SMK NU 1, SMK NU 2, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), Madrasah Diniyah, dan Madrasatul Qur’an serta Pendidikan Tinggi degan nama Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD).

Hampir setiap hari beliau kedatangan banyak tamu dari berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri (umumnya Malaysia dan India). Beliau menerima tamu tersebut sebagai tempat keluh kesah berbagai permasalahan hidup. Kemudian beliau akan memberikan nasehat serta solusinya.

Mungkin berbagai prestasi dan kelebihan beliau tidaklah penting bagi beliau sendiri mengingat pribadinya yang low profile. Akan tetapi yang lebih utama adalah ajaran-ajaran beliau yang menyentuh hati dan sangat disarankan untuk didengarkan dan diaplikasikan.

3.2 Menjadi Pengusaha
KH. Abdul Ghofur selain sebagai seorang ulama’, ilmuwan, dan pesilat, beliau juga merupakan sosok pengusaha yang sukses. Selama kepemimpinannya yang merintis Pondok Pesantren Sunan Drajat sejak tahun 1977.

Beliau menjadikan pesantren dapat mandiri membiayai biaya hidup sehari-hari ribuan santrinya secara gratis dengan menjalankan berbagai perusahaan, misalnya penambangan kapur, penggalangan kapal laut, usaha pengrajin kayu, industri pupuk, peternakan sapi, usaha bordir dan konveksi kain, pembuatan air mineral “Aidrat”, jus “Mengkudu Sunan”, perkebunan mengkudu, pembudidayaan ikan lele, pembuatan madu asma “Tawon Bunga”, pembuatan minyak kayu putih, garam “Samudera”, radio Persada FM 97.2 MHz, Persada TV dan usaha-usaha lainnya.

4. Penghargaan
• 2007 - Pengusaha UKM Terbaik di Jawa Timur versi Harian Bisnis Indonesia.
• 2007 - Doktor Honoris Causa dari America Institute of Management Hawai di Amerika.
• 2006 - KALPATARU (Kategori Pembina Lingkungan).

5. Chart Silsilah Sanad
Simak silsilah sanad guru Prof. Dr, KH. Abdul Ghofur

6. Referensi

  1. FB: Kumpulan Foto Ulama dan Habaib
  2. Surau.co

Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 01 September 2022, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 12 Februari 2024.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya