Khutbah Jumat: Pergaulan Menularkan Kebaikan dan Keburukan

 
Khutbah Jumat: Pergaulan Menularkan Kebaikan dan Keburukan
Sumber Gambar: Foto : (dok. Laduni.ID)

KHUTBAH PERTAMA:

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan hidayahnya kita dapat berkumpul disini menunaikan solat berjamah

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Di dalam kehidupan, pergaulan sangat mempengaruhi kepribadian seseorang dalam bersikap dan berucap. Sering mendengar kebaikan dari orang lain artinya kita berpotensi untuk menjadi baik seperti dia. Dan jika terus menerus diperdengarkan omong kosong, sumpah serapah, dan kebohongan, maka bukan tidak mungkin kita akan menirunya di kemudian hari.

Baca juga: Khutbah Jumat: Tobat yang Sesungguhnya

Ini lah hidup, pengaruh dari luar sangat berperan penting dalam tumbuh-kembang perjalanan kita. Jika bergaul dengan orang baik maka kita akan terbiasa menyaksikan kebaikan dan terpacu untuk berbuat kebaikan. Pun sebaliknya, jika berbaur dengan orang jahat maka kita akan selalu disuguhkan hal-hal yang menentang akal sehat dan mendorong kita untuk melakukannya suatu saat.

Bagi sebagian orang, memilih tempat bergaul adalah suatu hal yang remeh. Dia tidak memedulikan bahkan terkesan mengabaikan. Asal bisa tertawa hahaha dan terpuaskan keinginannya maka semua bisa menjadi tempat bergaulnya. Bukan bermaksud mempersempit pertemanan, tapi lebih kepada menjaga tabiat manusia yang selalu ingin meniru apa yang dilakukan teman sepermainannya. Kita boleh berjumpa dengan beragam jenis manusia, tapi untuk masalah pergaulan alangkah baiknya kita selektif untuk menghindari suasana-suasana tidak baik yang bisa saja menyeret kita menjadi salah satu pelakunya.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Ada syair bahasa Arab bagus tentang pergaulan yang jika diterjemahkan menjadi seperti berikut;

 “Barangsiapa yang bergaul dengan orang-orang yang mulia maka ia akan hidup mulia #

Dan mereka yang bergaul dengan orang-orang yang hina maka hidupnya tidak akan dimuliakanTidak kah kamu melihat bahwa selembar kulit akan selalu dicium #

Tatkala bersanding dengan sebuah mushaf, menjadi sampul kemudian melindungi kertas-kertas di dalamnya ”

Bagaimana tidak, pergaulan sangat menentukan kemuliaan kita dalam perjalanan hidup. Seperti halnya syair di atas yang mengajarkan kita bahwa selembar kulit yang tak bernilai bisa menjadi mulia dan dikasihi dengan ciuman ketika menempel dengan mushaf yang memiliki keagungan sebab tertulis kalamullah. Jika saja selembar kulit itu disandingkan dengan benda yang tidak dihormati, maka kulit itu pun tidak akan dihormati pula. Demikian juga dengan manusia, jika terus menerus bergaul dan menempel dengan orang-orang baik, maka secara otomatis hidupnya akan termuliakan dan menjadi saleh karena selalu berada di lingkungan yang baik, sehingga termotivasi untuk menciptakan perbuatan dan ucapan yang baik pula.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Siapa yang tak pernah mendengar kisah Ashabul Kahfi dan seekor anjing ?? Dalam pengembaraan segerombolan pemuda saleh untuk mencari tempat yang aman dari penguasa zalim kala itu, mereka memilih sebuah goa untuk dijadikan tempat berlindung. Uniknya, mereka diikuti seekor anjing yang dalam satu riwayat anjing itu bernama “Qithmir”. Sang anjing sangat setia menemani para pemuda saleh itu, hingga akhirnya mereka dibuat tidur oleh Allah selama 309 tahun. Karena kesetiaannya dalam menemani dan mengikuti orang-orang baik, Si Qithmir itu pun menjadi salah satu hewan yang masuk masuk surga di antara beberapa hewan yang memiliki sejarah baik juga. Jika anjing saja dapat masuk surga sebab bergaul dengan orang-orang baik, maka bagaimana dengan kita yang Allah ciptakan dalam sebaik-baiknya penciptaan ??

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Ada juga kisah tentang Bal’am bin Ba’ura, salah satu orang dekatnya nabi Musa. Beliau terkenal dengan doa-doanya yang amat sangat mujarab alias selalu dikabulkan. Di samping itu, beliau juga memiliki santri sebanyak 12.000 karena kealimannya. Singkat cerita, beliau diutus oleh nabi Musa untuk berdakwah ke kota Madyan. Namun karena Bal’am bin Baura terlena dan akhirnya bergaul dengan orang-orang jahat di kota tersebut, Bal’am yang sangat alim pun mengikuti apa yang dilakukan orang-orang sekitarnya. Bersenang-senang dengan harta, wanita, dan tahta adalah aktivitas sehari-hari penduduk kota Madyan yang juga pada akhirnya dilakukan oleh Bal’am, orang yang terkenal dengan kesalehannya itu. Dengan segala tipu muslihat kota Madyan, Bal’am yang ditugasi untuk berdakwah di sana akhirnya berubah menjadi orang yang menentang dakwah dari Nabi Musa. Di ujung cerita, Bal’am meninggal dunia dalam keadaan su’ul khatimah dengan lidah yang menjulur sampai perutnya. Lihat, apa yang terjadi. Orang yang saleh dan alim sekalipun seperti Bal’am, bisa terpengaruh dengan keadaan dan lingkungan sekitarnya.

Maka dari itu, memilih pergaulan menjadi sangat penting karena dapat menentukan arah mata angin kita. Hendak menjadi baik atau menjadi buruk ? Jika ingin termotivasi menjadi baik, hendaknya bergaul dengan orang baik. Tapi jika kita lebih suka bergaul denganorang yang buruk, maka bersiaplah suatu saat kita akan menjadi seperti mereka dalam keburukan.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Demikianlah khotbah singkat kali ini, semoga hal ini dapat menjadi bahan renungan yang mendalam, bagi kita semua amin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA:

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

  أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ :

 

DOA KHUTBAH

 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ