Konsultasi Psikologi: Ingin Dekat Dengan Ibu, Bagaimana Caranya?

 
Konsultasi Psikologi: Ingin  Dekat Dengan Ibu, Bagaimana Caranya?

Assalamu’alaikum wr wb

Saya masih kuliah di universitas swasta. Saya sebagai anak perempuan rasanya ingin dekat dengan orang tua saya terutama ibu. Tapi saya merasa ga pernah akur dengannya. Padahal saya punya adek dan adek saya lebih perhatian ke ibu. Saya merasa ibu ga perhatian sama saya. Kalau saya coba untuk cerita, saya nanti yang sakit hati. Makanya saya cuek aja ke ibu, termasuk kalau ibu sakit, saya juga biasa aja. Ibu saya egois, Pak. Ga peduli sama saya. Tapi saya pengin dekat dengan ibu seperti anak lain yang bisa dekat dengan ibu. Gimana ya, Pak? Minta nasehatnya. Terima kasih Pak.

Wassalamu’alaikum wr wb

E dari Bekasi

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih atas kunjungan dan sharingnya Mba. Berdasarkan cerita yang Anda sampaikan, saya menangkap bahwa ibu Anda tidak ada baik-baiknya di mata Anda. Anda merasa tidak diperhatikan, Anda berpikir ibu Anda egois, dsb. Namun demikian Anda ingin dekat dengan ibu. Walaupun saat ini Anda menilai negatif terhadap ibu, namun ada poin positif dari yang Anda sampaikan, yaitu Anda ingin dekat dengan ibu.

Baca juga: Konsultasi Psikologi Remaja: Apa yang Harus Saya Lakukan mengenai Perubahan Anak Saya?

Pernahkah Anda merenung, bagaimana Anda bisa ada di dunia? Bagaimanapun penilaian Anda terhadap orang tua, khususnya ibu, yang pasti karena adanya orang tua Andalah, Anda bisa ada di dunia. Orang tua Anda adalah sebab adanya Anda. Seandainya orang tua Anda tidak ada, Anda juga tidak ada dunia. Sampai sini apakah Anda mulai memahami?

Pernahkah Anda merenung, bagaimana ketika ibu Anda mengandung Anda. Selama 9 bulan lebih ibu Anda berjuang dengan penuh kesulitan untuk menjaga janin Anda agar bisa selamat di dalam kandungan dan selamat ketika melahirkan. Selama mengandung, ibu Anda selalu membawa beban berat kemana-mana yaitu janin Anda. Ibu Anda bawa janin Anda ketika duduk, berjalan, tidur, makan, sholat dan semua aktifitas beliau. Semakin bertambah usia kandungan beliau, semakin naik berat beban janin Anda. Kadang ibu Anda sesak nafas karena terdorong oleh janin Anda yang makin besar. Kadang ibu Anda susah makan, bahkan muntah-muntah karena efek dari kehamilan, kadang ibu Anda susah bangun dari tidur karena menahan beban janin Anda. Hingga saatnya persalinan, ibu Anda berjuang antara hidup dan mati agar janin Anda bisa lahir dengan selamat dan tidak kurang suatu apapun.

Baca juga: Konsultasi Psikologi: Cara Mengatasi Anak yang Sombong

Ketika bayi Anda sudah lahir, ibu Anda dengan penuh kasih sayang mengasuh Anda. Tengah malam Anda menangis minta ASI, ibu Anda di tengah tidurnya akan segera bangun untuk menyusui Anda. Ketika Anda sakit, ibu Anda menjaga dan mengusahakan pengobatan agar Anda sembuh. Ketika Anda merengek karena lapar, Ibu Anda akan menyuapi Anda dengan penuh kasih. Ibu Anda dengan penuh perhatian memperhatikan dan menjaga Anda hingga Anda tumbuh menjadi anak yang manis, hingga beranjak remaja seperti sekarang ini.

Namun, di kala Anda sudah besar seperti sekarang, Anda bilang Ibu Anda tidak perhatian, ibu Anda egois, bahkan Anda tidak perhatian kepada ibu di kala beliau sakit. Berbagai perilaku ibu yang mungkin Anda anggap kesalahan bagi Anda tidak ada bandingnya dengan limpahan kebaikan yang telah ibu Anda curahkan bagi Anda. Cobalah renungi perjalanan hidup Anda dengan penuh penghayatan. Betapa Ibu Anda itu sangat menyayangi Anda dan penuh perhatian kepada Anda.

Baca juga: Bagaimana Cara Menyadarkan Anak yang Sudah Terjebak Pada Penyuka Sesama Jenis

Tapi Anda memiliki modal untuk bisa menjadi lebih baik, yaitu ada niat untuk dekat dengan ibu. Mulailah jalin komunikasi sederhana dan bercanda dengan ibu. JIka Anda merasa belum siap untuk komunikasi langsung, Anda bisa memuliainya lewat WA. Kirim pesan-pesan sederhana saja dulu. Atau Anda bisa selfie dengan Ibu lalu dibuat status di WA, dsb. Mulailah melakukan kegiatan berdua misalnya membantu ibu di dapur, membantu ibu beres-beres rumah, dsb. Cara-cara sederhana itu Insya Allah bisa mendekatkan Anda dengan Ibu.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Semoga Allah SWT senantiasa berikan kelembutan hati dan keharmonisan dalam keluarga Anda.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat

Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M. Psi, Psi