Beginilah Cara Malaikat Maut Mencabut Nyawa Manusia

 
Beginilah Cara Malaikat Maut Mencabut Nyawa Manusia

LADUNI.ID, Jakarta - Disebutkan dalam kitab “As-Suluki” bahwa Muqatil bin Sulaiman pernah berkata: malaikat maut itu mempunyai ranjang yang terletak di langit ke tujuh, ada yang megatakan, di langit ke empat. Allah Ta’ala menciptakan malaikat maut dari cahaya. la mempunyai 70.000 kaki, mempunyai 4.000 sayap, yang seluruh jasadnya dipenuhi dengan beberapa mata dan lisan. Tidak ada seorang pun dari anak turun Adam, burung, termasuk setiap mahluk yang mempunyai nyawa kecuali dirinya berada dalam kekuasaan malaikat maut.

Ia memiliki wajah, mata, tangan dan telinga yang jumlahnya menurut bilangan seluruh manusia maupun makhluk yang bernyawa lainnya, maka ia mencabut ruh dengan menggunakan tangannya itu. la melihat dengan wajahnya tepat pada wajah manusia. Demikianlah cara ia mencabut nyawa para mahluk. Ketika seseorang telah meninggal, maka hilanglah dari jasadnya gambar orang tersebut.

Ada yang mengatakan, bahwa malaikat maut itu memiliki empat wajah. Satu wajah ada di depannya, yang kedua ada di kepalanya, ketiga ada di punggungnya, dan keempat ada di bawah kedua telapak kakinya. Ketika ia mencabut ruh para nabi dan para malaikat, maka ia mencabut dari arah wajah yang ada di kepalanya. Ketika ia mencabut ruh orang mukmin, maka ia mencabut dari arah wajah yang ada di hadapinya. Ketika ia mencabut nyawa orang-orang kafir, maka dicabut dari arah wajah yang ada, di punggungnya. Ketika ia mencabut ruh para jin, maka dicabutlah ruh itu dari arah wajah yang ada di bawah kedua telapak kakinya. Salah satu kakinya berada di atas titian jahanam, sedangkan kaki yang lain berada di atas ranjang surga.

Ada yang mengatakan: Karena besarnya malaika maut, jika seluruh air laut dan sungai ditumpahkan di atas kepalanya, maka tak setetes pun yang jatuh ke bumi.

Dikatakan: Jika Allah SWT meletakkan dunia seluruhnya berada di atas lambung malaikat maut, maka dunia itu bagaikan meja dihadapan seseorang yang hendak makan apa saja yang ada di meja tersebut. Demikian itulah gambaran malaikat maut dalam menghadapi seluruh mahluk, ia dapat membolak-balik dunia ini seperti anak kecil yang membolak-balik uang dirham.

Ada pula yang megatakan: Malaikat maut itu tidak turun kecuali kepada para Nabi dan Rasul. la mempunyai khalifah (pembantu) untuk mencabut nyawa binatang dan beberapa mahluk yang lain.

Menurut pendapat lain: (Pada hari kiamat nanti) jika Allah merusak seluruh mahluk-Nya dari golongan manusia atau lainnya, maka Allah cukup merusak seluruh mata yang melekat di tubuh malaikat maut, hingga tinggal delapan mata saja dari beberapa mahlukNya. Ke delapan mahluk itu adalah Israfil, Mikail, Jibril, Izrail dan empat malaikat yang membawa Arasy.

Adapun untuk mengetahui akhir ajal seseorang, malaikat maut tiba-tiba kejatunan tulisan mati (catatan nama orang yang akan dicabut nyawanya) dan catatan sakit bagi seorang hamba. Ia lalu berkata: “Wahai Tuhanku, kapan aku mencabut nyawa seorang hamba itu?, dan dalam keadaan yang bagaimana aku menghilangkan ruhnya?”

Maka Allah Ta‘ala berfirman: "Wahai malaikat maut, ini adalah termasuk ilmu samar-Ku, yang tidak akan bisa dilihat oleh seorang pun kecuali Aku, akan tetapi Aku memberitahukan kepadamu tentang keadaan waktunya, alamatnya yang akan kamu cabut nyawanya. Akan datang kepadamu malaikat yang Aku serahi mengurusi amal perbuatan manusia, dengan mengatakan: “Telah sempurna umur si Fulan”. Malaikat yang diserahi mengurus rizqi juga akan datang kepadamu dengan mengatakan: “Telah sempurna rizqi dan amal perbuatan si Fulan”.

Jika orang itu termasuk orang yang bahagia, maka tampak jelas pada namanya yang ditulis dalam bukunya yang ada di hadapan malaikat maut, dengan tulisan dari nur yang putih terletak di kiri kanan namanya. Sebaliknya jika orang tersebut termasuk orang yang celaka, maka tampak jelas di dalam tulisan namanya, terdapat tulisan yang hitam. Kemudian masih belum sempurna bagi malaikat maut mengetahui hal yang demikian itu, sehingga ia kejatuhan daun dari pohon yang ada di bawah Arasy, di mana di dalamya telah tertulias nama orang yang waktu itu harus dicabut nyawanya.

Ka’ab Al-Akhbar meriwayatkan: Allah telah menciptakan pohon di bawah Arasy, diatas pohon tersebut terdapat banyak daun yang jumlahnya menurut bilangan seluruh mahluk. Ketika telah sampai ajal seorang hamba, dan umur nya tinggal tersisa 40 hari, maka daun tersebut jatuh ke tempat Izrail, akhirnya ia jadi mengerti kalau dirinya diperintahkan untuk mencabut nyawa seseorang yang memiliki daun itu. Setelah itu, para malaikat di langit menyebut orang tersebut mayit, padahal orang itu masih hidup di permukaan bumi ini 40 hari lagi.

Ada yang berpendapat: Malaikat Mikail itu turun ke tempat malaikat maut dengan membawa buku dari Allah yang terdapat tulisan nama orang yang akan dicabut nyawanya, termasuk catatan mengenai tempat malaikat maut mencabut nyawa, dan sebab orang itu dicabut nyawanya.

Adapun untuk mengetahui tempat matinya seorap hamba, dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya:

قُلْ لَّوْ كُنْتُمْ فِيْ بُيُوْتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِيْنَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ اِلٰى مَضَاجِعِهِمْ ۚ

Artinya: Katakanlah: "Sekiranya kamu berada oi rumahmy niscaya orang-orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. (Surat Ali Imran: 154)

Berdasarkan firman Allah ini, ada sebuah cerita: Bahwa malaikat maut pernah menampakkan diri dalam bent seorang lelaki. Pada saat itu ia masuk ke rumah Nabi Sulaiman, dan melihat seorang pemuda yang berada di dekat Nabi Sulaiman. Pemuda tersebut tampak gemetaran karena rasa takutnya pada malaikat maut. Ketika malaika maut sudah pergi, pemuda tadi berkata: "Wahai Nab Allah, aku ingin agar engkau memerintahkan angin untuk membawa diriku ke negeri Cina. Akhirnya Nabi Sulaiman memerintahkan kepada angin untuk membawa pemuda tersebut ke negeri Cina.

Ketika malaikat maut kembali kepada Nabi Sulaiman, maka Nabi Sulaiman bertanya tentang alasan mengapa ia melihat seorang pemuda yang ada di dekatnya. Malaikat maut menjawab: “Aku telah diperitahkan Allah untuk mencabut ruhnya hari ini di negeri Cina, ketika aku melihat dia berada di dekatmu aku jadi heran.”

Kemudian Nabi Sulaiman menceritakan pada malaikat maut tentang keberadaan pemuda itu, yang meminta dirinya agar memerintahkan angin untuk membawanya pergi ke negeri Cina. Malaikat maut lalu berkata “Aku diperintahkan Allah untuk mencabut ruhnya pada hari ini di negeri Cina.”

____________________
Sumber: Haqiqi Alif. 100 Berita dari Kubur. Jombang: Lintas Media, tanpa tahun.