Menyekolah Anak di Pesantren Menurut Prof. Habib Quraish Shihab

 
Menyekolah Anak di Pesantren Menurut Prof. Habib Quraish Shihab

LADUNI.ID, Jakarta – Tulisan ini merupakan tanya jawab dari 101 persoalan perempuan yang tulis oleh Prof. Habib Quraish Shihab. Di dalam tulisan ini akan menjelaskan tentang menyekolahkan anak di pesantren dalam pandangan Prof. Habib Quraish Shihab.

***

Saya memiliki tiga anak dan bercerai dengan suami sejak 5 tahun lalu. Sejak bercerai, saya sekolahkan ketiga anak saya di pesantren karena tidak mampu mengasuh dan mengawasi mereka setiap hari. Saya takut mereka jatuh ke pergaulan yang tidak benar. Apakah dengan memasukkan ana saya ke pesantren, artinya saya telah lalai atau dianggap telah mengabaikan anak-anak saya karena tidak mengasuhnya sendiri, Pak?

Desi, Kasir, Bekasi

Seseorang yang oleh satu dan lain hal tidak mampu mengasuh dan mendidik anaknya dengan baik, bisa saja menyerahkan anaknya ke pihak yang dipercaya untuk mengasuh dan mendidiknya.

Penyerahan itu sudah dapat dinilai sebagai upaya darinya untuk mendidiknya. Rasulullah Saw sewaktu bayi hingga remaja tidak dipelihara oleh ibunya. Allah yang mengatur sehingga beliau diserahkan kepada Halimah as-Sa’diyah untuk disusukan, diasuh dan dibesarkan, karena ketika itu masyarakat Arab menyadari bahwa kondisi di pedasaan lebih sehat bagi anak daripada di kota Makkah.

Pesantren secara umum merupakan salah satu lembaga pendidikan yang baik, karena itu ibu tidak dapat dinilai lalai dan mengabaikan anak dengan menyerahkannya ke pesantren. Ibu justru telah melakukan hal yang baik. Demikian, wa Allah A’lam.

Sumber: M. Quraish Shihab. M. Quraish Shihab​ Menjawab 101 Soal Perempuan Yang Patut Anda Ketahui. Ciputat Tanggerang: Lentera Hati, 2011.