Hubungan Suami Istri saat Haid Menurut Prof. Habib Quraish Shihab

 
Hubungan Suami Istri saat Haid Menurut Prof. Habib Quraish Shihab

LADUNI.ID, Jakarta – Tulisan ini merupakan tanya jawab dari 101 persoalan perempuan yang tulis oleh Prof. Habib Quraish Shihab. Di dalam tulisan ini akan menjelaskan tentang hubungan suami istri saat haid dalam pandangan Prof. Habib Quraish Shihab.

***

Dalam batas apa saja yang dibolehkan bagi pasangan ketika istri sedang haid? Saya mendengar bahwa hubungan seks dibenarkan walau istri belum mandi. Benarkah itu?

Suhartini, Karyawati, Jakarta

Dalam al-Qur’an dinyatakan:

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ ۚ

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. (QS. al-Baqarah 2:222).

Yang dimaksud dengan menjahui adalah tidak bersebadan dengannya. Bukannya meninggalkan rumah atau menjauhi dirinya, bahkan bukannya menjauh dari pembaringan. Nabi Muhammad menjelaskan bahwa yang terlarang adalah apa yang di bawah perut. “Di atas kain sarung – sabda Nabi Muhammad Saw – silahkan.”

Benar bahwa izin untuk bersebadan adalah setelah terhenti haid dan istri mandi. Sebelum mandi, kendati haid berhenti, tetap terlarang. Ini pendapat mayoritas ulama. Ada juga ulama yang membolehkan sebelum mandi selama darah telah terhenti, atau sekadar berwudu. Demikian, wa Allah A’lam.

Sumber: M. Quraish Shihab. M. Quraish Shihab​ Menjawab 101 Soal Perempuan Yang Patut Anda Ketahui. Ciputat Tanggerang: Lentera Hati, 2011.