Mengapa Usia Wanita Lebih Lama Ketimbang Pria? Ini Penjelasan Medis dan Hadis

 
Mengapa Usia Wanita Lebih Lama Ketimbang Pria? Ini Penjelasan Medis dan Hadis

LADUNI.ID, Jakarta - Berbagai studi menyebutkan bahwa wanita memiliki ±4,5 tahun hidup lebih lama dibandingkan pria. Ada banyak faktor yang mendasari hal ini, mulai dari yang bersifat biologis hingga tingkah laku.

Pertama, laki-laki lebih rentan terkena stress oksidatif dibandingkan wanita. Para ilmuan berpendapat reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal-radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.

Radikal bebas ini muncul akibat interaksi yang konsisten antara tubuh dengan oksigen, dan bisa diakibatkan paparan sinar matahari, limbah induatri merokok dan lain-lain. Radikal bebas berlebih ini dapat memicu stress oksidatif yang diduga bisa mengakibatkan munculnya penyakit Neurodegeneratif.

Kerusakan oksidatif 4 kali lebih tinggi terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita. Hal ini juga diperkirakan dipengaruhi oleh hormon Estrogen yang lebih rendah pada laki-laki.

Estrogen akan memicu produksi HDL (kolestrol baik) dan menekan LDL (kolestrol jahat) dan sebaliknya, pada laki-laki yang memiliki hormon testosteron, miningkatkan LDL dan mengurangi HDL. LDL ini memicu terjadinya stroke dan penyakit jantung.

Akan tetapi jarak rata-rata akan lebih menipis ±2 tahun antara laki-laki dan perempuan saat di usia menopouse. akibat estrogen yg mulai rendah.

Kedua, hormon testosteron pada pria ini produksinya akan lebih tinggi pada usia 15-24 tahun (pubertas). yang membuatnya lebih agresif dan akan menurun pada usia 30-an. Tingginya kematian pada laki-laki di masa ini bisa akibat: kecelakaan, perkelahian, tenggelam dan lain-lain.

Ketiga, Kromosom X. Pada wanita terdapat dua Kromosom X (XX) sedangkan pada laki-laki hanya satu (XY). Kromosom X yang mengandung micro-RNA dimungkinkan berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Pria lebih rentan terinfeksi virus, bakteri dibandingkan perempuan.

Keempat, gaya hidup. Laki-laki lebih rentan memaksakan diri untuk bekerja lebih keras dibandingkan wanita, yang membuatnya lebih rentan untuk stress.

Stress di sini bisa muncul akibat paksaan perusaan, mengejar target dan lain-lain. Bisa juga stress itu muncul akibat tekanan gaya hidup (life style) yang didapat dari dorongan keluarganya seperti yang terdapat dalam Hadist:

 ﺣﺪﻳﺚ «ﻳﺄﺗﻲ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺎﺱ ﺯﻣﺎﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻫﻼﻙ اﻟﺮﺟﻞ ﻋﻠﻰ ﻳﺪ ﺯﻭﺟﺘﻪ ﻭﺃﺑﻮﻳﻪ ﻭﻭﻟﺪﻩ ﻳﻌﻴﺮﻭﻧﻪ ﺑﺎﻟﻔﻘﺮ ﻭﻳﻜﻠﻔﻮﻧﻪ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻄﻴﻖ ﻓﻴﺪﺧﻞ اﻟﻤﺪاﺧﻞ اﻟﺘﻲ ﻳﺬﻫﺐ ﻓﻴﻬﺎ ﺩﻳﻨﻪ ﻓﻴﻬﻠﻚ»

Hadis: "Akan datang suatu masa, kematian seoang laki-laki berada di tangan istrinya, kedua orang tuanya dan anaknya. Mereka mencelanya dengan kemiskinan dan memaksanya bekerja di luar kemampuannya. Akhirnya, ia masuki banyak pekerjaan dapat menghilangkan agamanya. (Karena tenaga terforsir) maka ia mati."

ﺃﺧﺮﺟﻪ اﻟﺨﻄﺎﺑﻲ ﻓﻲ اﻟﻌﺰﻟﺔ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ اﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻧﺤﻮﻩ ﻭﻟﻠﺒﻴﻬﻘﻲ ﻗﻲ اﻟﺰﻫﺪ ﻧﺤﻮﻩ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻭﻛﻼﻫﻤﺎ ﺿﻌﻴﻒ.

HR al-Khattabi dalam al-Uzlah dari hadis Ibnu Mas'ud. Dan al-Baihaqi dalam az-Zuhd dari hadis Abu Hurairah. Keduanya dlaif. Takhrij Ahadits Ihya', al-Hafidz al-Iraqi (copas postingan Kiai Ma'ruf Khozin).

Pola makan, laki-laki lebih cendrung menyukai daging merah dibandingkan sayuran.

Kelima, kepedulian terhadap kesehatan. Pria dianggap lebih acuh tak acuh terhadap kondisi kesehatannya dibandingkan wanita. Pria cendrung menyembunyikan keluhannya, dan menunda-nunda untuk memeriksakan diri dan berobat. Sedangkan wanita lebih rajin, sehingga mendapat pengobatan sedini mungkin. Wallaahu a'lam.(*)

***

Penulis: F. Yuman Hasibuan
Editor: Muhammad Mihrob