Pesan Mutiara Sayyidina Ja’far As-Shadiq kepada Imam Sufyan At-Tsauri

 
Pesan Mutiara Sayyidina Ja’far As-Shadiq kepada Imam Sufyan At-Tsauri

LADUNI.ID, Jakarta - Imam Sufyan Ats-Tsauri (716 M/96 H-778 M/161 H), salah seorang ulama fiqih dan tasawuf terkemuka pada zamannya pernah meminta wejangan kepada Imam Ja'far As-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib (702 M/83 H-765 M/148), pendiri Mazhab Ja’fari.

Meminta nasihat kepada orang yang lebih tua merupakan bagian akhlak dan kelaziman orang-orang saleh. Selain karena lebih tua, Imam Ja’far adalah juga orang saleh dan berilmu. Kesempatan pertemuan ini tidak dilewatkan begitu saja oleh Imam Sufyan yang juga terkenal saleh dan berilmu.

“Wahai cucu Rasulullah, nasihatilah aku,” kata Imam Sufyan.

“Wahai Sufyan, tiada harga diri bagi orang pendusta, tiada kesenangan hati bagi orang pendengki, tiada persahabatan bagi orang yang mudah bosan, tiada kepemimpinan bagi orang yang berakhlak buruk,” kata Imam Ja’far.

“Wahai cucu Rasulullah, tambahkanlah nasihat tersebut,” kata Imam Sufyan. “Wahai Sufyan, jagalah dirimu dari larangan Allah, niscaya kau menjadi hamba (yang baik). Ajari hatimu untuk ridha atas takdir Allah, niscaya kau menjadi muslim (yang baik).

“Bergaul lah dengan orang lain dengan cara yang baik sebagaimana kau menginginkan mereka memperlakukanmu dengan baik, niscaya kau menjadi muslim (yang baik). Jangan kau bergaul dengan orang durhaka karena ia akan ‘mengajarimu’ kedurhakaannya (sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW, ‘Seseorang dapat dilihat dari beragama sahabatnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN