Hakikat Surga

 
Hakikat Surga
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta – Bagaimana anda menggambarkan rasa bakso? Bagaimana anda menggambarkan rasa jengkel? Bagaimana anda menggambarkan rasa cinta muda anda waktu disambut olehnya?

Semua 'rasa' hakikatnya tidak akan mampu digambarkan dengan pas, kecuali dialami dan dirasakan sendiri? Jadi pahamilah gambaran Rasulullah tentang Surga dan Neraka itu bukan yang digambarkan itu.

Baca Juga: Surga Mendambakan Penjenguk Orang Sakit #1

Allah Swt menegaskan bahwa Surga bukan dilihat mata, didengar telinga, atau dipikir-pikirkan, karena ia adalah wilayah 'Rasa' atau ruhani. Bukannya istana dengan bidadari dan makanannya yang serba ada, itu semua hanya tamsil.

Rasakan saja keadaan yang digambarkan, bukan gambarannya.

Dan rasa bahagia seperti itu, hanya bersanding dengan perilaku/akhlak yang baik. Kapan dapatnya Surga? Ya seketika saat kau berbuat baik, sebab Allah Swt tidak pernah menunda pembalasan.

Akhirat maknanya keadaan terakhir yang kau bawa mati, yaitu 'rasa' terakhir yang kamu hasilkan sepanjang hayatmu.

Baca Juga: Kisah Kema'rifatan Si Badui Membawanya Masuk Surga

Bila kau mati masih membawa keadaan jengkel, dengki, marah, tidak terima, masih penasaran dengan cita-cita yang terbengkalai, beban utang, anak-anaknya pada bandel, Maka bawa matilah 'rasa-rasa' itu untuk selama-lamanya (neraka).

Kesempatan untuk mensucikan hati dari rasa buruk itu ya hanya saat ini saja. Karena Yang Maha Suci hanya bisa dipulangi oleh jiwa-jiwa yang suci saja.
---------
Oleh: Gus Najib
Editor: Nasirudin Latif