Empat Kebajikan Stoisisme

 
Empat Kebajikan Stoisisme
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta - Stoicisme adalah filosofi yang sangat sederhana, yang mencari pertumbuhan dan pengembangan diri dan berdasarkan itu, meningkatkan hubungan komunitas.

Keyakinan mereka didasarkan pada 4 aspek utama yaitu Kearifan, Temperance, Keadilan, dan keberanian berikut ini.

Baca Juga: Filsafat Ketauhidan Pancasila

1. Kearifan: memiliki kemampuan intelektual untuk menghadapi segala macam situasi, selalu mencari solusi yang paling logis dan rasional.

2. Temperance: belajar untuk mengontrol semua naluri dan hidup hanya berdasarkan keinginan dan emosi yang tidak berlebihan.

3. Keadilan: berikan hak setiap orang, dengan mempertimbangkan hak dan kebenaran mereka.

4. Keberanian: tunjukkan kekuatan emosional yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana menerima aspek negatif kehidupan tanpa rasa takut.

Baca Juga: Imam Ghazali dan Filsafat (Seri 1)

Bagaimana untuk bisa mempraktikkannya?

Pertama, belajar mengendalikan emosi, Marco Aurelio, menggunakan meditasi sebagai mantra dan dia berkata: "Hari ini saya lepas dari kecemasan saya, saya mengeluarkannya dari diri saya karena saya menyadari bahwa itu datang dari persepsi saya sendiri dan bukan dari luar atau orang lain".

Kedua, temukan contoh orang yang menginspirasi dan ikuti jejak mereka. Seneca, dalam bukunya "Letters from a Stoic" mengatakan: "Pilihlah seseorang yang cara hidupnya dapat dicontohi. Yang selalu berada di arah yang benar, sebagai wali, sebagai model."

Ketiga, belajar menerima kegagalan sebagai bagian alami dari kehidupan. Jatuh adalah bagian dari kesuksesan.

Keempat, bacalah semua yang bisa dan tindak lanjuti pembelajaranya. Epicurus, dalam bukunya "The Art of Living" mengatakan: "Jangan mengatakan bahwa anda telah membaca beberapa buku, buktikan dengan tindakan anda."

Baca Juga: Imam Ghazali dan Filsafat (Seri 2)

Kelima, analisilah penggunaan yang diberikan pada waktu anda, mungkin anda terlalu mementingkan hal-hal sepele.

Keyakinan filosofis ini masih berlaku sampai sekarang. Pemimpin politik, Nelson Mandela, belajar dan dipandu oleh buku-buku Marco Aurelio, salah satu perwakilan Stoicisme tertinggi.

Filsafat percaya pada perdamaian, tetapi itu tidak berarti bahwa ia percaya pada kepasifan.
---------
Oleh: Micky Soko (Saat ini, Beliau sedang menyelesaikan study S2 di Meksiko)
Penerjemah: Nasirudin Latif