Gus Baha dan Seni Bercanda Para Kyai tentang Rokok 

 
Gus Baha dan Seni Bercanda Para Kyai tentang Rokok 
Sumber Gambar: bolehmerokok.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Di antara banyak hal yang bisa memicu perdebatan sengit, rokok mungkin salah satu yang paling sering menjadi bahan canda tawa. Tapi siapa sangka, justru dari benda kontroversial inilah para kyai dan ulama kerap melontarkan lelucon-lelucon cerdas yang bikin jamaah tergelak sekaligus tersentil hatinya.

Salah satu yang menarik adalah seperti yang dialami oleh Gus Baha ketika membahas tentang rokok. Dalam salah satu pengajiannya beliau bercerita, “Saya senang sama bercandanya para kyai-kyai gitu, memang tidak ada orang yang pandai bercanda selain kyai. Saya waktu itu mendatangi acara resepsi di Kudus, di warganya Sarang di keluarganya Om Lukman. Yang mengisi Habib Umar Muthahhar, senang katanya bercanda ke kyai-kyai, ya kyai-kyai semua lah termasuk Habib Umar. Ada seorang kyai merokok, ini cerita ya, kyai rokok di depan dokter. Kata dokter, ‘Pak kyai kalau merokok terus nanti mati gimana?’ kyai langsung menjawab, ‘Gampang saya membawa korek.’”

Hal seperti inilah yang membuat para ahli hisap tetap istiqomah pada merokoknya. Jawaban spontan dari kyai memang tidak salah, dan pertanyaan dokter juga tidak salah. Yang salah ketika kita menafsirkan lelucon ini dengan serampangan. “Kyainya ya juga paham maksud dokter tadi. Tenang dok saya masih membawa korek. Maksudnya kalau rokoknya mati tinggal dinyalain lagi. Jadi tidak nyambung,” kata Gus Baha

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN