Peletak Pertama Ilmu Sharaf

 
Peletak Pertama Ilmu Sharaf
Sumber Gambar: Gus Fahrizal Fadhil saat membacakan kitab Matan Al-Bina dalam ilmi sharaf kepada beberapa teman pada hari Minggu, 25 Juli 2021, di Yayasan Dar El-Fakhri, Hay Sabi' Kairo/FB Fahrizal Fadhil

Laduni.ID, Jakarta – Ilmu Sharaf merupakan salah satu dari 12 ilmu bahasa Arab yang wajib dipelajari oleh para santri. Ilmu sharaf berkembang bersamaan dengan ilmu nahwu setelah bangsa Arab merasa akan butuhnya umat kepada dua ilmu tersebut. Tujuannya tentu untuk menjaga Al-Quran dari kesalahan baca setelah agama Islam tersebar ke berbagai pelosok negeri yang berbahasa non-Arab.

Jika pada ilmu nahwu kita telah mengetahui bahwa orang yang meletakkan pertama kali pondasi ilmu nahwu adalah Abu Al-Aswad Ad-Duali (W. 69 H) atas perintah Sayyidina 'Ali RA, dengan kisah yang telah masyhur. Lalu Siapakah peletak pondasi ilmu sharaf?

Para ulama terdahulu belum memberikan informasi tentang siapa orang yang pertama kali meletakkan ilmu sharaf ini, sebab dahulu mereka memandang ilmu sharaf bukan sebagai ilmu yang berdiri sendiri, namun dia adalah bagian dari ilmu nahwu. Perkembangannya juga berbarengan dengan ilmu nahwu. Karena pada saat itu antara kedua ilmu tersebut tidak dibedakan, maka ilmu sharaf pada permulaannya juga disebut dengan ilmu nahwu.

Ulama yang pertama kali mencatat peletak pertama ilmu sharaf adalah Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman Al-Kafiyaji (W. 879 H), beliau menyebutkan bahwa peletak pertama ilmu sharaf adalah Sahabat Mu'adz bin Jabal RA.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN