Pengertian dan Makna Tadarus

 
Pengertian dan Makna Tadarus
Sumber Gambar: mataqdarululum / Pixabay

Laduni.ID, Jakarta - Kata  ﺗَﺪَﺍﺭُﺱ  berasal dari kata  ﺩَﺭَﺱَ   (darasa) yang artinya adalah belajar. Kemudian mengikuti wazan ﺗَﻔَﺎﻋَﻞَ tafaa’ala, sehingga mauzunnya menjadi ﺗَﺪَﺍﺭَﺱَ tadaarasa.

Fi’il yang mengikuti wazan ini salah satunya mempunyai arti ﻟِﻠْﻤُﺸَﺎﺭِﻛَﺔِ fa’il (subjek) dan maf’ulnya (objek) bersamaan dalam melakukan perbuatan, sehingga artinya menjadi saling mempelajari. Kemudian ditashrif : ﺗَﺪَﺍﺭَﺱَ – ﻳَﺘَﺪَﺍﺭَﺱُ – ﺗَﺪَﺍﺭُﺳﺎً

Sehingga mendapatkan kata ﺗَﺪَﺍﺭُﺳﺎً  tadaarusan, yang berkedudukan sebagai mashdar. Sehingga artinya adalah pembelajaran secara bersama-sama. Seperti yang terdapat pada kalimat:

ﻭَ ﻳﺘَﺪَﺍﺭَﺳُﻮْﻧَﻪُ ﺑَﻴﻨَﻬُﻢ

Artinya: “Dan mereka saling mempelajarinya di antara mereka,”

Kata  ﻳﺘَﺪَﺍﺭَﺳُﻮْﻥَ  yatadaarasuuna, terdiri dari kata  ﻳَﺘَﺪَﺍﺭَﺱُ yatadaarasu dan dhomir muttashil ﻫُﻢْ hum (mereka). Sehingga artinya menjadi mereka saling mempelajari.

Keutamaan Tadarus

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ” ﻭﻣﺎ ﺍﺟﺘﻤﻊ ﻗﻮﻡ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ ﻣﻦ ﺑﻴﻮﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺘﻠﻮﻥ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳﺘﺪﺍﺭﺳﻮﻧﻪ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﺇﻻ ﻧﺰﻟﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻟﺴﻜﻴﻨﺔ ﻭﻏﺸﻴﺘﻬﻢ ﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﻭﺣﻔﺘﻬﻢ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻭﺫﻛﺮﻫﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻤﻦ ﻋﻨﺪﻩ .“

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Dan tidaklah satu kaum berkumpul dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya diantara mereka, kecuali ketenangan akan turun kepada mereka, kasih sayang akan menyelimuti mereka, malaikat akan menaungi mereka, dan Allah akan menyebutkan mereka di tengah makhluk yang ada di sisi-Nya”. ( HR. Muslim no.7028, Ibnu Majah no.225, Ahmad no.7421)

Yang dimaksud rumah Allah Ta’ala adalah masjid sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an:

‏ ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮﺕٍ ﺃَﺫِﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻥ ﺗُﺮْﻓَﻊَ ﻭَﻳُﺬْﻛَﺮَ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﺳْﻤُﻪُ ﻳُﺴَﺒِّﺢُ ﻟَﻪُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺑِﺎﻟْﻐُﺪُﻭِّ ﻭَﺍﻟْﺂﺻَﺎﻝِ ‏) ‏( ﺍﻟﻨﻮﺭ : 36 ‏)

Artinya: “Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang”. (An-Nuur:36)

Keutamaan tadarrus Al-Qur’an sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis di atas adalah:

1. Ketenangan akan turun kepada mereka
2. Kasih sayang akan menyelimuti mereka
3. Malaikat akan menaungi mereka
4. Allah akan menyebutkan mereka di tengah makhluk yang ada di sisi-Nya.

Dikutip dari salah satu fashal dari kitab At-Tibyan fiy Adab Hamalatil Qur’an karya seorang ulama pembesar Syafi’iyah yang bernama Imam An-Nawawi rahimahullah. 

ﻓﻲ ﺍﻻﺩﺍﺭﺓ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻳﻘﺮﺃ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻋﺸﺮﺍ ﺃﻭ ﺟﺰﺀﺍ ﺃﻭ ﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﺛﻢ ﻳﺴﻜﺖ ﻭﻳﻘﺮﺃ ﺍﻵﺧﺮ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺍﻧﺘﻬﻰ ﺍﻷﻭﻝ ﺛﻢ ﻳﻘﺮﺃ ﺍﻵﺧﺮ ﻭﻫﺬﺍ ﺟﺎﺋﺰ ﺣﺴﻦ ﻭﻗﺪ ﺳﺌﻞ ﻣﺎﻟﻚ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ ﻓﻘﺎﻝ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ

Tentang Membaca Al-Qur’an Bergantian (Iradah): yakni berkumpul sekelompok orang, sebagian mereka membaca 10 juz, atau 1 juz, atau yang lainnya, kemudian yang membaca diam (berhenti), dan yang lain membaca (melanjutkan) pada tempat (ayat) berhentinya yang pertama, kemudian yang lain baca dimana berhentinya, dan ini boleh serta bagus. Imam Malik pernah ditanya tentang acara-cara seperti ini, ia menjawab, tidak apa-apa.”

Salah satu manfaatnya dari hal ini adalah bisa saling mentashhih dan mendengar sebagaimana banyak terjadi di masjid dan musholla umat Islam, khususnya yang disemarakkan di bulan Ramadhan. Akan tetapi jangan sampai seperti yang kadang terjadi pada sebagian orang yaitu yang satu baca yang lainnya makan atau tidur, itu faidahnya kurang banyak, bagusnya adalah yang satu membaca dan yang lainnya menyimak dan memperhatikannya kemudian bergantian sebagaimana kita ketahui dengan istilah Tadarus.