Anggap saja namanya Dono + Dony jika Dono operasi kelamin (diganti kelamin perempuan) Terus Dono Berzina ma Dony.
Ada salah satu pernyataan bijak dari seorang filosof India bernama Anthony De Mello. Ia mengatakan bahwa salah satu sebab mengapa manusia terkatung-katung dalam jurang penderitaan adalah karena ia menghidupkan kembali sejarah kelam di masa lalunya ke kehidupan masa sekarangnya.
Tetapi di tangan Kiai Husein, saya mendapatkan pemandangan lain. Tentu, selain ia perempuan yang tangkas dan cerdas, juga “tomboi.” Kata tomboi dalam bahasa Arab sering disebut rajulah, bukan mutarjillah.
Saya dan orang lain biasa memanggil Kang Husein untuk KH Husein Muhammad, seorang kiai dan ulama mumpuni dari Cirebon, Jawa Barat, yang lahir pada tahun 1953 ini. Kang Husein adalah Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid yang didirikan oleh kakeknya tahun 1933.
Isu gender bagi kalangan para santri terdiri dari 2 arus besar. Bagi para santri yang terus berkecimpung di pesantren dengan pegangan kitab kuning setiap harinya akan terlihat respon penolakannya, atau setidaknya kurang setuju.
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhary Cianjur menggelar Sekolah Islam Gender (SIG) dengan tema "Aktualisasi gerakan Kopri dalam meningkatkan semangat ber-PMII".
Kekerasan berbasis gender pada perempuan punya karakter yang penting diperhatikan dalam upaya penghapusannya,:
Para aktivis yang bekerja dan berjuang untuk kesetaraan dan keadilan gender masih menghadapi tantangan besar dari banyak pihak. Tetapi tantangan paling sensitif muncul dari “agama” atau lebih tepatnya “tafsir atau pikiran keagamaan”
Suatu hari aku diundang untuk menjadi salah satu nara sumber dalam momen konferensi wilayah NU di sebuah propinsi. Aku diminta bicara soal Islam dan Gender. Nara sumber yang lain bergelar Prof. Dr sekaligus Kiyai. Seorang lain adalah pemikir Islam progresif. Mereka bicara soal Aswaja dan Relasi Agama dan Negara.
Daya tarik perempuan memang khas, unik, dan spesifik yang tentu saja tidak dapat ditemui dalam diri kaum laki-laki yang secara kultural mempunyai banyak justifikasi.
Perempuan tidak pernah berhenti mencoba keluar dari batas-batas keterkungkungannya. Selalu ada cerita perempuan melawan kultur dan mitos-mitos yang meminggirkanya
Perempuan tidak pernah berhenti mencoba keluar dari batas-batas keterkungkungannya. Selalu ada cerita perempuan melawan kultur dan mitos-mitos yang meminggirkanya
Disaat Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki menceritakan tentang kisah pengalaman pribadi beliau saat muda. Dimana kala itu, beliau sering diajak oleh abahnya, yakni Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki berziarah ke Madinah yakni ke makam Baginda Rasulullah SAW.
Gender merupakan jenis kelamin bentukan yang dikonstruksi oleh budaya serta adat istiadat yang hidup di masyarakat. Misalnya seorang laki-laki haruslah kuat, berani, memimpin, pintar, dan sifat-sifat maskulinitas yang lain.