Tafsir Kerinduan (Seri 1)

Kitab “Turjumân al-Asywâq” (Tafsir Kerinduan), karya al-Syeikh al-Akbar (maha guru terbesar), Ibnu Arabi. Ia berisi kumpulan (kompilasi) puisi dengan komposisi notasi yang beragam. Para santri dapat menyanyikannya dengan langgam lagu (bahar) yang berbeda-beda: Thawîl,

Tafsir Kerinduan (Seri 2)

Tiba-tiba tangan yang lembut bagai sutera menyentuh pundakku. Aku menoleh. O, aduhai, seorang gadis jelita dari Romawi. Aku belum pernah melihat perempuan secantik ini. Dia begitu anggun. Suaranya terdengar begitu sedap. Tutur-katanya begitu lembut tetapi betapa padat,

Tafsir Kerinduan (Seri 3) : Kontempelasi Ketuhanan melalui Perempuan

Puisi-puisi di atas seringkali dipahami pembaca awam dan tekstualis sebagai bentuk kerinduan Ibn Arabi kepada seorang perempuan; sebuah kerinduan birahi, seksual dan erotis (gharamîy) terhadap tubuh perempuan nan cantik-jelita, yang pernah ditemuinya selama di Makkah:

Tafsir Kerinduan (Seri 4)

- Dari kitab ini kita akan mengetahui bahwa semua kata dalam puisi-puisinya itu adalah kiasan-kiasan, metafora-metafora, simbol-simbol dan rumus-rumus yang mengandung makna-makna mistis dan sarat dengan embusan-embusan spiritualitas ketuhanan yang menukik dan melampaui

Tafsir Kerinduan (Seri 5)

Selain tiga nama perempuan di atas, Ibn Arabi dalam kitab ini juga menyebut sejumlah nama perempuan lain: Hindun, Lubna, Sulaima, Salma, Zainab, Laela dan Maya. Penyebutan Ibn Arabi akan nama-nama perempuan ini, disamping mengungkapkan kerinduannya terhadap mereka,

Tafsir Kerinduan (Seri 6)

Akan tetapi mungkin penting untuk dicatat bahwa dengan menyebutkan nama-nama perempuan ini, Ibn Arabi ingin memperlihatkan juga pandangannya tentang relasi laki-laki dan perempuan dalam perspektif gender. Perempuan, katanya dalam al-Futuhat al-Makkiyah, adalah jiwa yang sempurna.

Pengalaman Santri tentang Keajaiban Mbah Maimun

Inilah pengalaman Santri mbah Maimun yang mungkin tidak banyak orang yang mengetahui. Simak kisahnya...

Saat Buraq Menangis Karena Kerinduan Kepada Rasulullah

Suatu ketika, Allah SWT memerintahkan Jibril AS untuk pergi surga yang disebut Jannat al-Buraq--surga tempat bermukim para Buraq. Perintah Allah kepada Jibril AS, agar membawa satu Buraq untuk membawa Rasulullah Muhammad SAW dalam perjalanan Isra-Mi'raj.

Nabi Muhammad SAW Sangat Merindukan Kita

Sahabat-sahabat Rasulullah SAW lebih mulia dari umat beliau di akhir zaman karena mereka bisa bertemu dengan fisik Nabi, sedangkan kita hanya bisa mengenal namanya.

Risalah Kerinduan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW

Tulisan ini merupakan terjemahan dari sebuah risalah yang ditulis dan dibacakan oleh Syaikh Ramadhan Al-Buthi dalam sebuah acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Seputar Sanad Resmi Mars Syubbanul Wathon dan Syarahnya

Diriwayatkan bahwa Mars Syubbanul Wathon digubah oleh KH. Wahab Chasbullah pada tahun 1916. Mars ini diciptakan ketika beliau mendirikan sebuah gerakan yang kelak juga menjadi inspirasi para ulama, yakni Nahdlatul Wathon.

Menampilkan 1 - 10 dari 11