LADUNI.ID, Tasawuf adalah ilmu untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan-Nya
Salah satu kajian dan praktik dalam tasawuf adalah bersikap zuhud. Jika disebut kata zuhud, maka biasanya stereotip yang sering muncul adalah dikaitkan dengan hidup menyepi, menjauhi masyarakat, berpakaian lusuh, tidak memiliki harta dan hal-hal lain yang bersifat menjauhi keduniawian.
Tantangan zaman semakin berat dihadapi. Teknologi yang semakin maju dan canggih tidak bisa terbendung. Sementara kehidupan harus terus bergulir. Tidak ada yang boleh menyerah menjalani hidup ini.
Salah satu kajian dan praktik dalam tasawwuf adalah bersikap zuhud. Ketika disebut kata zuhud, maka biasanya stereotip yang sering muncul adalah dikaitkan dengan hidup menyepi, menjauhi masyarakat, berpakaian lusuh, tidak memiliki harta dan hal-hal lain yang bersifat menjauhi 'keduniawian'. Padahal pandangan ini belum tentu sepenuhnya benar.
Rabi'ah Al-Adawiyah dijuluki sebagai "The Mother of the Grand Master" atau Ibu Para Sufi Besar karena kezuhudannya. Beliau juga menjadi panutan para ahli sufi lain seperti Ibnu Al-Faridh dan Zhun Nun Al-Misri.
Di dalam kitab MAWAQI’UN NUJUM Syaikh Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahwa karomah adalah hasil dari ketaatan 8 anggota tubuh kepada Allah SWT yang sudah ditetapkan yaitu mata, telinga, lisan, tangan, perut, alat kelamin, kaki, dan hati.
Tasawuf mengedepankan kedisiplinan dalam beribadah, konsentrasi terhadap tujuan hidup menuju kepada Allah SWT, serta membebaskan diri dan keterikatan manusia dengan kehidupan duniawi.
Munculnya pemikiran islam dan kewajiban menuntut ilmu mendorong manusia untuk tidak hanya mengejar materi saja melainkan mempelajari ilmu rohani atau yang sering disebut dengan istilah tasawuf. Ada beberapa aliran dalam ilmu tasawuf dan salah satu diantaranya adalah tasawuf sunni.
Menurut para ahli sejarah, Tasawuf dalam islam lahir sekitar abad ke-2 atau di awal abad ke-3 Hijriyah. Tasawuf dapat diistilakan sebagai ajaran mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan usaha mensucikan hati untuk memperoleh kebahagian abadi. Sedangkan orang-orang yang mendalami ilmu tasawuf dikenal dengan istilah sufi.
Kaidah utama kaum sufi justru taat kepada Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Seperti dijelaskan oleh imam al-Junaid: ‘Tariqah kami, yakni tariqah ahli tasawuf itu selalu terikat dengan aturan Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Barangsiapa yang tidak mengamalkan Al-Qur’an dan tidak menjaga Al-Sunnah dengan memahami isinya maka tariqahnya tidak sah untuk diikuti’