Ziarah di Makam Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al Atthas, Pendakwah Islam di kota Pekalongan

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al Atthas, Pendakwah Islam di kota Pekalongan

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Pekalongan merupakan salah satu kota penting dalam penyebaran agama Islam di Pesisir Pulau Jawa. Tidak heran tokoh Islam yang berpengaruh dan dimakamkan di Kota Pekalongan. Salah satunya adalah Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas, adalah seorang Ulama besar yang semasa hidupnya Sangat berjasa dalam merintis pendirian Pondok Pesantren di Pulau Jawa.

Profil

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. Habib Abdullah bin Thalib Al-Attas ( Ayahanda Habib Ahmad)
  2. Habib Hasan bin Ali Al-Kaf (Hadramaut)
  3. Habib Abdurrahman bin Ahmad Al-Kaf (Hadramaut)
  4. Habib Quthb Sholeh bin Abdullah Al-Attas (Hadramaut)
  5. Habib Quthb Abubakar bin Abdullah Al-Attas (Hadramaut)
  6. Habib Quthb Thahir bin Umar Al-Haddad (Hadramaut)
  7. Habib Quthb Idrus bin Umar Al-Habsyi (Hadramaut)
  8. Habib Ahmad bin Hasan bin Sholeh Al-Bahar (Hadramaut)
  9. Habib Ahmad bin Muhammad Al-Muhdor (Hadramaut)
  10. Habib Muhammad bin Ibrahim Al-Bilfaqih. (Hadramaut)
  11. Syekh Muhammad bin Said Babusailah (Makkah)
  12. Habib Salim bin Ahmad al-Attas (Makkah)
  13. Al-Quthb Aqthab al-Sayyid al-Allamah Ahmad bin Zaini Dahlan [1817-1886] (Makkah)
  14. Habib Abdullah bin Muhammad Al-Habsyi. (Makkah)

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al Atthas

Lokasi Makam

Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al-Atthas wafat tahun 1929 M di Pekalongan. Sebuah tempat keramat dibangun di makamnya. Dan puteranya, Habib Ali, mulai menggelar haulnya, yang menarik ribuan jemaah setiap tahun. Belakangan yang merawat tempat keramat itu adalah Habib Abdullah Al-Baqir Al-Atthas, cucu Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al-Atthas. Haul beliau diadakan tiap tanggal 14 Sya’ban / Ruwah dimana diadakan acara Sya’banan.

Haul

Haul beliau diperingati setiap tahun Hijriah di bulan Sya'ban, untuk tanggal haul pada tanggal 14 Sya'ban/Ruwahan. Haul beliau diadakan selama 2 hari dengan acara pada hari pertama sore: Rauhah, hari kedua:
1. Pengajian Akbar
2. Pembacaan Maulud Nabi Muhammad SAW
3. Do'a Nifsu Sya'ban


 

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ahmad Sholeh banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah kota Pekalongan saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Sapuro, Pekalongan.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib Al Atthas, maka akan dimudahkan dalam mencari rezeki, dibukakan pikiran dan hatinya dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak yang sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Pekalongan di antaranya:
Capret Pekalongan, Limun Oriental, Kerupuk Gendar, Ogak Jahe, Keripik Tahu, Kopi Tjanting, Kue Glundung, Kue Lumpang, Batik

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.
 

Profil

KH. Ahmad Sholeh adalah putra kedua dari KH. Muhammad Nur pendiri Pondok Pesantren Langitan. Beliau lahir di Tuban sekitar tahun 1820 an.  KH. Ahmad Sholeh menikah 1287 Hijriyah dengan Raden Nyai Asriyah, puteri KH. Mukhtar (pengasuh Pondok Pesantren Cepoko, Kabupaten Nganjuk). Dari pernikahan tersebut lahir putera dan puteri diantaranya:

  1. Nyai Shofiyah (dinikahkan dengan KH. Khozin, penerus estafet K.H. Ahmad Sholeh di Pondok Pesantren Langitan)
  2. KH. Dahlan Hasbullah
  3. KH. Adnan
  4. Nyai Sholihah (dinikahkan dengan KH. Zainuddin Mojosari, Kabupaten Nganjuk)
  5. Nyai Khodiyah (dinikahkan dengan KH. Rofi’i Gondanglegi, Kabupaten Nganjuk)
  6. Satu puteri lagi yang dinikahkan dengan KH. Nur Iman (berdomisili di Tuban).

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. KH. Muhammad Nur (Ayahanda KH. Ahmad Sholeh)
  2. K.H. Abdul Qodir atau Abdul Qohhar (Pesantren Al-Najiyah Sidoresmo, Surabaya)
  3. K.H. Hasbullah (Pesantren Sambilangan, Madura)
  4. Syekh Nawawi Banten
  5. Syekh Ahmad bin Zaini Dahlan (Imam dan Mufti Mahzab Syafi’i di Mekkah al-Mukaromah)
  6. Syekh Muhammad Al-Muqri
  7. Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Makki
  8. Syekh Ahmad Nahrowi
  9. Sayyid Muhammad Saleh bin Sayyid Abdur Rahman Az-Zawawi
  10. Syekh Zahid, Syekh Umar Asy-Syami
  11. Syekh Yusuf Al-Mishri
  12. Syekh Jamal (Mufti Mazhab Hanafi)

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Ahmad Sholeh

Lokasi Makam

KH.  Ahmad  Sholeh  mengasuh  Pondok Pesantren Langitan, selama kurang lebih 32 tahun. Beliau wafat pada tahun 1320 H./1902 M. dan dimakamkan di  kompleks pesarean di Desa Widang, kurang lebih 400 meter sebelah utara kompleks Pondok Pesantren Langitan.

Haul

Haul beliau diperingati tiap tahun pada bulan Shofar tahun Hijriah di pesantren Langitan Tuban

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ahmad Sholeh banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tuban saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Desa Widang, Tuban.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  KH. Ahmad Sholeh, maka akan dibukakan alam pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, Diberi kemudahan dalam mencari rezeki, diberi kemudahan dalam mencari jodoh, dan diberi kemudahan dalam mendapatkan anak sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tuban di antaranya:
Cumi Crispy, Kecap Laron, Keripik Gayam, Buah Siwalan, Legen, Terasi Udang, Amplo, Gemblong, Ikan asin Tuban, Kerupuk ikan

 

 

 

 

yang Sudah Mengunjungi Ziarah di Makam Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al Atthas, Pendakwah Islam di kota Pekalongan

  • Ali Syibro Malisi Ali Syibro Malisi