INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Dalam berinteraksi dengan orang tua, setiap anak harus memperhatikan rambu-rambu etika yang dalam khazanah keislaman disebut adab.
Kisah Ashabul Kahfi menunjukkan satu fakta, bahwa dalam setiap zaman, Allah selalu menyediakan generasi muda yang kuat untuk menjaga ajaran-Nya. Para pemuda Islam hari ini adalah penerus kisah tersebut. Maka harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dalam membangun karakternya.
Islam adalah agama yang menanamkan akhlak mulia sebagai inti dakwah dan kehidupan. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menyentuh hati manusia bukan dengan harta atau kekuasaan, melainkan dengan senyum dan akhlak yang baik.
Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan meniscayakan adanya tanggung jawab. Demikian pula terkait hal memilih menjadi juru damai.
“Ketahuilah, bahwa yang patut dan pantas disebut sebagai seorang ulama ialah sosok yang makananannya, pakaiannya, tempat tinggalnya (rumah) dan hal- hal lain yang berkaitan dengan kehidupan duniawi, adalah sederhana, tidak bermewah-mewahan dan tidak berlebihan dalam kenikmatan.”
Allah SWT menciptakan manusia dengan kehendak dan pilihan. Maka tidak benar jika seseorang berbuat dosa lalu beralasan bahwa perbuatan itu sudah ditakdirkan. Allah tidak memerintahkan keburukan dan tidak meridhoi kezaliman.
Kisah di balik Qosidah Burdah adalah potret nyata seorang manusia yang patah, lalu sembuh karena cintanya kepada Nabi SAW. Pegarangnya, Imam Al-Bushiri bukanlah seorang malaikat. Beliau adalah seorang ulama sekaligus penyair, yang juga mengalami kelelahan hidup, sakit, dan kehilangan harapan.
Manakala aku memaafkan orang dan tidak mendengki. Jiwaku menjadi tenang, tak hendak membalasnya (dan itu menjadi obat bagi stress dan hati yang sakit).
Ziarah kubur merupakan sebuah amaliyah yang memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam. Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan turun temurun. Kita tahu, bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk berziarah, meski pada awalnya beliau pernah melarangnya.
“Kalimat ‘Inna lillah’ adalah bentuk tauhid dan pengakuan terhadap status kita sebagai hamba serta milik Allah. Sedangkan ‘Wa inna ilaihi raji‘un’ adalah pengakuan bahwa kita akan binasa, dibangkitkan dari kubur, dan bahwa segala urusan akan kembali kepada-Nya.”