INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
KH. Abdul Wahid Hasyim sebelum benar-benar terjun bebas di luar pesantrennya memang sudah membekali diri dengan banyak hal. Banyak wawasan pengetahuan yang sudah dikuasainya. Misalnya, literatur keislaman, sosial, politik, literasi kepemimpinan, dan sebagainnya.
Ketika Allah SWT telah menghendaki sesuatu terjadi, maka tidak akan ada yang bisa menghalanginya dengan usaha apapaun. Terjadilah segala hal yang dikehendaki Allah SWT. Hidayah-Nya pasti tepat dianugerahkan kepada orang yang dikehendaki-Nya.
Habib Umar bin Hafidz adalah purnama yang memancarkan kasih sayang dan kedamaian sebagaimana teladan Rasulullah SAW. Beliau adalah cerminan ulama yang benar-benar memandang umatnya dengan kasih sayang sepenuhnya. Tidak ada celah kebencian sama sekali di dalam perangai indahnya itu.
Dengan polosnya putri kecil itu menjawab bahwa ia dalam keadaan lapar dari tadi, sebab sebelum pergi ke sekolah tidak sempat sarapan terlebih dahulu, khawatir terlambat ucapnya.
Habib Umar menegaskan makna sejati dari setiap perkumpulan umat Islam. Menurutnya, haul bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi jembatan spiritual yang menghubungkan generasi kini dengan generasi terdahulu.
Masyhur sekali bahwa Syaikh Muhammad Hariri adalah orang yang memiliki rasa mahabbah (cinta) tinggi kepada Rasulullah SAW dan juga terkenal akan kealimannya.
Wajah Habib Umar menyejukkan dan meneduhkan. Siapapun yang bertemu secara sengaja ataupun tidak, pasti akan merasa bahwa beliau adalah cerminan orang yang jujur dan tulus, tak ada kebohongan atau kepalsuan yang tersirat.
Sekarang semuanya terbukti. Didikan itu bukan tanpa alasan. Orang tua yang sholeh menjadi contoh anaknya yang kelak akan tumbuh menjadi kepribadiannya. Habib Umar bin Hafidz menjadi ulama besar yang sangat masyhur dengan kedalaman ilmu dan kemuliaan akhlaknya.
Mencium tangan, bahkan kaki guru, bukan semata bentuk fisik, tapi simbol pengakuan atas ilmu, keberkahan, dan jasa besar sang guru dalam mengantarkan murid menuju cahaya kebenaran.
Dalam kitab Qimatuz Zaman 'indal Ulama, Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah menjelaskan banyak hal mengenai kebiasaan para ulama besar dalam menjaga waktunya agar tidak terlewatkan sia-sia.