INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Imam As-Suyuthi menginformasikan kepada kita bahwa penguasa Irbil, sebuah kota yang terletak di negara Irak bagian utara, Raja Al-Muzhaffar Abu Sa’id Kaukibri, adalah orang pertama yang menyelenggarakan peringatan kelahiran nabi secara megah dan besar-besaran.
Dalam situasi yang tak menentu saat ini, suara moral dari kelompok masyarakat sipil menjadi sangat penting. Salah satunya datang dari Jaringan GUSDURian, yang berdiri di garis depan memperjuangkan keadilan, keberpihakan pada rakyat kecil, serta menjaga warisan nilai demokrasi dan kemanusiaan.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di era Presiden Jokowi, Mahfudz MD, memberikan pandangan tajam terkait gejolak demonstrasi yang melanda Indonesia.
Para mahasiswa yang mendengar wejangan dahsyat itu merasa mendapatkan inspirasi yang menyulut semangatnya untuk benar-benar menerapkannya; keadilan harus diperjuangkan dengan keberanian!
Masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia merayakan peringatan kelahiran Rasulullah SAW dengan membaca riwayat perjalanan hidupnya, sebagaimana terdapat dalam Kitab Maulid Al-Barjanzi, Ad-Diba’i, Simtudrurar, Syaraful Anam, dan lainnya.
Peristiwa hijrah Nabi, dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M, juga merupakan peristiwa monumental bagi lahirnya sebuah notion-state. Peristiwa tersebut pada hakikatnya merupakan sebuah perjalanan panjang menuju pembentukan masyarakat Islam yang demokratis dan terbuka.
"Bila ada Ahlul Bait Nabi (habib) yang tidak mengikuti jalan pendahulunya, seyogyanya kita tetap menghormati dan memuliakannya karena adanya hubungan kekerabatan dengan Rasulullah."
Jauh sebelum Indonesia ada, wilayah Nusantara pernah memiliki sebuah kerajaan besar bernama Majapahit. Menurut prasasti Gunung Buthak, bendera Majapahit dikenal sebagai Sang Panji Gulo Klopo, atau warna merah putih.
Dalam perspektif konstitusi, rumusan Undang-Undang Dasar pasal 31 ayat 3 UUD 1945 amandemen dengan tegas menunjukkan bahwa arah dan tujuan pendidikan nasional adalah peningkatan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia.
Ketika bicara cinta tanah air, maka sebagai santri sudah seharusnya memantapkan hati menguatkan cinta pada Nusantara, sebagaimana para kyai mengajarkannya. Para kyai Nusantara telah mempertaruhkan segalanya untuk tanah air ini.