LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
- Minggu, 5 Mei 2024 | 26 Shawwal 1445
Artikel
Pakaian Hari Raya untuk Hasan dan Husen
Rasulullah SAW sangat bahagia ketika cucu beliau Hasan dan Husen tertawa, dan tidak suka melihatnya menangis.Hal ini terlihat dalam suatu peristiwa di saat menjelang hari raya.
Pesantren An-Nur Haji Alwi Jember
Pesantren An-Nur Haji Alwi merupakan lembaga pendidikan Islam yang berdiri tahun 2002. Berawal dari langgar menjad pendidikan pondok pesantren yang mengkaji ilmu agama Islam.
Mengapa Kita Harus Hormat Guru #3
Kesuksesan murid (peserta didik) dalam memperoleh ilmu yang bermanfaat, tidak hanya ditentukan oleh lembaga pendidikan, metode mengajar guru, atau sarana prasarana fisik dalam belajar, tapi yang paling dominan justru ditentukan oleh akhlak murid (peserta didik) kepada guru (pendidik).
Mengapa Kita Harus Hormat Guru #2
Ketika mengajar kepada santrinya, Mbah Abdul Karim tidak berani mengubah apa yang diajarkan sang guru kepadanya.
Mengapa Kita Harus Hormat Guru #1
Syaikhina KH. Abdul Karim, Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo. Semasa beliau mengaji kepada Syaikhina Kholil Bangkalan, beliau adalah murid yang sangat ta’dhim dan khidmah kepada gurunya
Romo Yai Achmad Asrori Al Ishaqi R.A: Orang Thariqah Lebih Fokus Sentuhan Hubungan Ruhaniyah
Karena kita ini sudah kadung dididik sebagai orang thoriqoh. Orang thoriqoh itu lebih focus kepada sentuhan sentuhan hubungan ruhaniyah. Hubungan bathiniyyah.
Petikan Mengaji Romo KH. Maimoen Zubair dan Kenapa Beliau tidak Menjadi Guru Thariqah
Saat ngaji kitab Tanbihul Mughtarrin, di dalamnya sering kali imam as-Syaroni mengkritik orang-orang yang merasa bahwa mereka adalah penerus ulama salaf, dengan banyak sekali kritikan.
Ramadhan di Pesantren, Sebuah Kenangan (Seri 1)
Saya dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan pesantren di Arjawinangun, namanya Pondok Pesantren Darut Tauhid yang didirikan oleh kakek saya, KH. A. Syathori.
Basis Pendidikan Karakter Nasionalisme
Akar mendasar permasalahan ini ialah pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang hanya terfokus pada capaian akademik (kognitif) daripada karakter
Mufassir yang Menadhamkan Tafsirnya
Diantara kehebatan para mufassir dalam berinteraksi dengan al Quran dan umat adalah kemampuan mereka menyajikan materi tafsir dalam bentuk nadzaman (bait-bait) yang mudah dihafalkan oleh para pelajar dan para pengkaji tafsir. sebagian ada yang fokus pada kata-kata ghorib saja,