INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Alkisah, Imam Malik (guru Imam Syafi'i) dalam sebuah pengajian di majelisnya pernah menyampaikan bahwa sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar, niscaya Allah akan memberikan rezeki.
Jika kita menelaah lebih dalam, maka kita akan mendapati bahwa tujuan pendidikan menurut Imam Al-Ghazali adalah kesempurnaan manusia di dunia dan akhirat yang bisa dicapai melalui upaya mencari keutamaan dengan ilmu pengetahuan.
Pada abad ke-16, perdagangan rempah-rempah menjadi salah satu sektor ekonomi paling menguntungkan di dunia. Nilai rempah pada masa itu bahkan mengalahkan emas di Eropa. Kepulauan Banda, termasuk Pulau Run, adalah sumber utama pala, rempah yang sangat berharga di Eropa karena kegunaannya dalam makanan, pengawetan, dan sangat manjur untuk pengobatan.
Sebagai ulama asal Sulawesi Selatan, KH. Ali Yafie telah dikenal luas di kelanagan Nahdliyin sebagai seorang intelektual yang memiliki pemahaman mendalam dalam bidang fiqih serta wawasan luas dalam berbagai aspek keislamam. Keilmuan dan integritasnya menjadikannya sosok yang disegani, baik dalam lingkup akademik maupun organisasi.
KH. Sa’doellah lahir di Sidogiri pada tahun 1922 Masehi. Beliau terlahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara, dari pasangan KH. Nawawie bin Noerhasan dan Nyai Asyfi’ah yang sering disebut Nyai Gondang. Kakaknya yang seayah dan seibu adalah KH. Sidradjul Millah-Waddin, sedangkan adiknya KH. Hasani dan seorang perempuan yang meninggal pada usia 4 tahun.
Biografi KH. Sa’doellah Nawawie, Ingin Mati Ditembak Belanda Demi Indonesia.
Dalam spirit menuntut ilmu, tentu dibutuhkan pula waktu yang lama, yang konsisten (طول الزمان) tidak pernah berhenti belajar, 'Lifelong Education' atau pembelajaran sepanjang hayat.
27 Maret 922 M. Syeikh Husein Manshur al-Hallaj, dibawa menuju tiang gantungan. Suasana senyap. Al-Hallaj berjalan tenang, diam.
Prof. Dr. KH. Ali Yafie dilahirkan di Donggala, Sulawesi Tengah pada 1 September 1926 atau 23 Shafar 1345. Pada bulan ketika dilahirkan itu, muktamar NU pertama diselenggarakan. Beliau adalah anak ketiga dari lima bersaudara, yakni As’ad, Muzainah, Ali Yafie, Manarussana, dan Amira.
Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (lahir di kota kawedanan Sokaraja, 9 kilometer dari Banyumas, 1 Oktober 1919 – meninggal 25 Maret 1986 pada umur 66 tahun) adalah Menteri Agama Republik Indonesia pada Kabinet Kerja III, Kabinet Kerja IV, Kabinet Dwikora I, Kabinet Dwikora II, dan Kabinet Ampera I.