INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Pada suatu hari, datang rombongan para Habaib dari berbagai daerah ke Kalimantan Selatan, tepatnya ke kediaman KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari (Abah Guru Sekumpul).
Suatu kali, Maulana Habib Luthfi bin Yahya pernah berdawuh mengenai tiga penyebab kenapa orang yang pintar dan benar-benar pintar, tetapi ilmunya kurang bersinar. Begini dawuh beliau:
Nama Indonesia kembali harum di kancah internasional. Pasalnya, Indonesia mampu menempatkan tujuh wakilnya sebagai pemenang lomba kaligrafi Internasional As-Safir yang diselenggarakan oleh Masjid Kufah, Bagdad, Irak.
Habib Sholeh BSA yang berasal dari Jawa, baru tinggal di Kalimantan Selatan, kemudian beliau mengajar di Al Falah. Beliau mengajak istri yang baru dinikahinya, seorang syarifah dari kalangan kaya.
Adalah Marhamdani, pemuda kelahiran Kabupaten Boyolali 22 tahun silam, anak pasangan Sumadi dan Almarhumah Ismiranti yang memiliki kisah insipratif. Pasalnya, menempuh jenjang pendidikan untuk menjadi dokter selalu terbayang dengan mahalnya biaya tersebut.
Indonesia menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ia adalah kekuatan bagi peradaban umat Islam yang hingga kini telah banyak berkontribusi untuk perkembangan di dunia.
Tim MA NU TBS Kudus terdiri dari tiga orang yakni Raihan Naufal Prastika, M. Najmul Ilmi Alayya Taftahil Ula dan Ananda Lukman.
Wasiat ini dikisahkan kembali oleh cucu beliau, L. M. Wildan Arsyad, S.Pd.I. Berikut ini adalah wasiat dari Datok Tombok.
Pihak Kesultanan Cirebon meminta kepada pemerintah Kerjaaan Belanda untuk juga mengembalikan Dwaja (sebuah bendera Kesultanan Cirebon yang juga tersimpan di Belanda sejak 500 tahun lalu). Dwaja ini, konon terbuat dari kain warung dan bergambar rajah bertuliskan huruf Arab.