Dayah Internet Menjawab Problema Zaman Now

 
Dayah Internet Menjawab Problema Zaman Now

LADUNI.ID I KOLOM- Penyebaran Islam di nusantara tidak lepas dari peran dayah.Dayah itu sendiri berasal dari kata “zawiyah” yang bermakna sudut atau pojok mesjid. Kata zawiyah itu pada mulanya dikenal di di Afrika utara pada awal perkembangan islam. Zawiyah dimaksdukan kala itu adalah pojok mesjid yang menjadi halaqah para sufi, mereka biasanya berkumpul dan bertukar pikiran dan pengaalaman, berzikir, berdiskusi dan beriktikaf di mesjid. Di Aceh dalam khazanah pendidikannya, istilah zawiyah itu berubah menjadi dayah, hal ini sama seperti kata “madrasah” berubah menajdi “meunasah” di kalangan masyarakat Aceh.

Dayah menjadi benteng terakhir untuk memfilter generasi dari berbagai pengaruh luar dan sejak awal mulanya menjadi tempat menerpa generasi penerus dalam membekali para santrinya dengan berbagai macam disilpin ilmu agama dan mendidik akhlak dan budi pekerti. Dayah dewasa ini lahir dengan inovasi baru dizaman semakin canggih imformasi dan    teknologinya, diharapkan mampu untuk menjawab tantangan. Salah satunya dengan adanya “E-learning Dayah”

E-learning Dayah merupakan singkatan dari Elektronic Learning Dayah.E-Learning  merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya oleh Jaya Kumar C. Koran (2002),beliau menyebutkan “e-learning” sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Sementara itu dalam pandangan Darin E. Hartle, 2001, beliau mengatakan “e-Learning” merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

Berdasarkan pengertian diatas”E-learning” dalam dipahami sebuah media pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.

 E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep e-learning. Dengan e-learning, pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.Teknologi informasi dan Komunikasi juga sangat memungkinkan dimanfaatkan di dayah sehingga menghasilkan konsep e-dayah. E-dayah memberikan para santri, teungku, dan pengelola dayah untuk mengambil banyak manfaat, di antaranya, fleksibilitas program pendidikan, dakwah syiar Islam, dan bahan kajian yang dapat dibuat lebih menarik dan berkesan.Integrasi teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan di dayah meningkatkan kualitas pendidikan di dayah dan kemudahan dakwah. Dampak ikutan dengan integrasi teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan adalah mendorong percepatan computer literacy pada masyarakat Indonesia. (Istikhori,2016)

Melihat fenomena ini ”E-learning Dayah” sudah sangat layak dan masanya untuk diterapkan didayah dalam mensyiarkan dakwah dan agama berbasis dayah, bermacam program agama baik pengajian, kitab dan tulisan yang mengupas tentang agama berbasis dayah dapat di programkan dapat aplikasi “E-Learning Dayah” dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi dan informasi yang kian gencar tersosialisasi dalam masyarakat. Namun kapankah terwujud dan terealisasi program”E-Learning Dayah” di bumi Serambi Mekkah?

***Helmi Abu Bakar el-Langkawi

Dewan Guru Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga dan Pengurus Tastafi Pidie Jaya, Pemerhati Masalah Keagamaan dan Pendidikann