Gagal Menyisakan Uang untuk Orangtua Tiap Bulan?

 
Gagal Menyisakan Uang untuk Orangtua Tiap Bulan?

LADUNI.ID | ARTIKEL KELUARGA -  Ketahui sebabnya, ini baik untuk dibaca. Sebagai anak, sudah menjadi kewajaran, ada rasa ingin membantu orang tua dengan menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan.

Tetapi, kebutuhan hidup yang terus meningkat, dari mulai kebutuhan pokok yang terus naik harganya, biaya anak sekolah, listrik, air, telepon dan BBM yang terus naik, juga bermacam kebutuhan yang tidak terduga yang terus datang. 

Sebut saja misal biaya perawatan kendaraan, anak minta ganti HP, rumah bocor, iuran anak di sekolah, kondangan, sumbangan lingkungan, dll.

Praktis, pada akhirnya rencana untuk kirim uang orang tua pun batal. Anda berpikir, ya bulan depanlah untuk orang tua. 

Dan rangkaian peristiwa diatas kembali lagi terjadi.

Anda pernah mengalaminya? Atau selalu mengalami?

Anda berpikir, nanti saja kalau sudah longgar, saya akan bantu orang tua.

Tahukah anda, hal itu terjadi karena kesalahan mindset didalam pikiran anda.

Pernahkan anda berpikir, apakah orang tua waktu merawat anda, lalu dia akan mengutamakan kebutuhan mereka atau kebutuhan anda sendiri ?

Tidak masalah orang tua menahan lapar, asal bisa lihat anak kenyang.

Orang tua, sendirian bisa merawat anaknya yang banyak. Tetapi, anak yang banyak, untuk merawat  orang tua tak sanggup.

Maka, mindset anda harus dirubah!

1. Jangan sisakan dari penghasilan, tapi coba ALOKASIKAN.

Kalau tujuannya menyisakan, maka yg terjadi anda tidak akan ada sisa.

Tega sekali anda.

Memberi pada orang tua hanya sisanya..!

Apa anda pikir orang tua dulu ketika merawat anda juga memberikan sisa..? 
Tidak...!  Anda diutamakan..
 
Alangkah baiknya begitu terima penghasilan, yg utama langsung ambil atau transfer, alokasikan penghasilan buat orang tua.

2. Janganmenunda karena alasan masih kekurangan!  

Kekurangan itu karena Anda tidak memperhatikan orang tua.

Dahulukan orang tua, insyaa Allah akan memberi rizki yg cukup dan berkah 

3. Ingat, apa yg Anda perbuat pada orang tuamu, itulah yg akan diperbuat anakmu kelak. (*)

 

(srf)