Mensyukuri Sunnah Nabi

 
Mensyukuri Sunnah Nabi

Oleh Dr. Sri Suyanta (Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry)

LADUNI. Muhasabah 13 Rabiul Awal 1440
Saudaraku, di samping berusaha mengenang sejarah dan perjuangan Rasulullah Nabi Muhammad saw dalam berdakwah menyeru manusia kepada jalan yang membahagiakan, inti yang harus dipetik dari momen peringatan maulid nabi seperti yang dilakukan tahun ini adalah pesan untuk mencintai sunnahnya.

Dalam Islam, sunnah dapat dikatakan sebagai nilai-nilai ilahiyah yang mengakomodir segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad saw, baik dari apa yang beliau ucapkan (dikenal dengan sunnah/hadits qauliyah), segala yang beliau perbuat (disebut dengan sunnah/hadits fi'liyah), maupun segala ketetapan nabi (disebut dengan sunnah/hadits taqririyah)nya. Oleh karenanya mentaati (sunnah) Rasulullah adalah keniscayaan bagi setiap muslim.

Dalam banyak tempat pada Al-Qur'an, Allah menuntut kita untuk mentaati sunnah Nabi Muhammad saw. Di antaranya Allah berfirman yang artinya Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah ia telah sesat, sesat yang nyata.” (Qs.Al-Ahzab 36)

“Katakanlah, ‘Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.’” (Qs. Ali ‘Imran 32)

“Barangsiapa mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (Qs. Al-Nisaa’ 80)

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur-an) dan Rasul (Al-Sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan sebaik-baik ta’wil.” (Qs. Al-Nisaa’ 59)

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Anfaal 46)

"Dan ta’atlah kamu kepada Allah dan ta’atlah kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (Qs. Al-Maidah 92)

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyuruhmu kepada suatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membuat dinding antara manusia dan hatinya, sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.” [Al-Anfal: 24]

“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, maka mereka berkata: ‘Kami mendengar, dan kami patuh.’ Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (Qs. Al-Nuur: 51-52)

“…Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Qs. Al-Hasyr 7)

Oleh karena itu sebagsi orang Islam, kita harus mensyukuri sunah Rasulullah saw, baik di hati, lisan maupun perbuatan nyata.

Pertama, mensyukuri sunah Rasulullah di hati dengan meyakini sepenuhnya bahwa dengan berpedoman pada kitabullah Al-Qur'an dan sunah Rasulullah, berislam menjadi lebih mudah.

Kedua, mensyukuri sunah Rasulullah pada lisan dengan memperbanyak mengucapkan alhamdulillahi rabbil'alamin. Dengan memujiNya, semoga Allah senantiasa menganugrahkan kemampuan kepada kita untuk mewarisi dan mencintai sunah Rasulullah saw.

Ketiga, mensyukuri sunah Rasulullah dalam perbuatan nyata dengan terus berusaha mewarisi sunahnya. Indikator mewarisi sunahnya, di antaranya harus mengenal dan mempelajari sunah Rasulullah saw melalui kitabkitab hadis muktabar. Sembari mempelajarinya, kita juga mencintainya dengan mengamalkan sunah Rasulullah dan mendakwahkannya pada sesama.