Dimensi Humanisme dan Munculnya Inspirasi Dalam Puisi Isa An-Na’uri dan Anis Syusan

 
Dimensi Humanisme dan Munculnya Inspirasi Dalam Puisi Isa An-Na’uri dan Anis Syusan

LADUNI.ID - Penghargaan atas nama kemanusia semakin marak diberikan, bukan karena manusia semakin dihargai, tetapi manusia semakin menjauh dari arti kemanusiaan, manusia semakin butuh penghargaan untuk diakui menjadi manusia, tetapi semakin menjauh dan semakin banyak yang tidak memanusiakan manusia, bahkan keluarganya, tetangganya dan saudara se-negara pun menjadi ancaman dan pembantaian.

Dua penyair; Isa an-Na’uri dan Anis Susan, sungguh mengejutkan dunia dengan puisi-puisinya, atas nama kemanusiaan, ia rela menjadi cacian saudara se-negaranya, dengan latar belakang yang berbeda, dan Negara yang mulai porakporanda. Keduanya menyuarakan isi hatinya, atas nama kemanusiaan yang mulai tercerabut. Keduanya mampu menuangkan wawasan, pandangan dan pengalaman batinnya dengan baik ke dalam kalimat puisinya, sehingga sangat menarik bagi pembaca, ia juga mampu menyampaikan pesan moral dan kemanusiaan yang membuat pembaca menjadi berpikir, merenung, prihatin, menangis, dan gembira.

Itu semua dikarenakan efek kesan batin yang ditimbulkan, apabila pembaca membaca puisi-puisinya. Dan yang menarik, keduanya memiliki latar belakang ras yang berbeda, sehingga peneliti mengangkat juga "istilhamat", bagaimana mana puisi-puisi mereka bisa mampu melejit kepermukaan dunia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1) bagaimana dimensi kemanusiaan dalam puisi (Akhi Insan dan Assalamualaikum) Isa An-Nanguri dan Anis Syusan. 2) Apa yang melatarbelakangi muculnya isnpirasi dua puisi Akhi Insan dan Assalamualaikum karangan Isa An-Nanguri dan Anis Syusan.

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh deskripsi nilai-nilai kemanusiaan dan latar belakang inspirasinya dalam puisi Akhi Insan dan Assalamualaikum karya Isa An-Nanguri dan Anis Syusan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sosiologi sastra. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa puisi menggambarkan kehidupan sosial masyarakat dunia hari ini, terutama kehidupan dunia Arab di bawah perang saudara, peran atas nama ras dan suku, perang dengan mengatasnamakan agama, bagaimana persaudaraaan mulai retak karena tidak lagi mampu menyatukan hati, hati yang diberangus oleh kekuasaan, perbedaan pandangan. Politik yang juga menjadi sumber rendahnya nilai kemanusiaan, bahkan manusia yang tidak tunduk pada kekuasaan, selalu berada di bawah banyang-banyang penindasan.

Puisi ini mengunggap dimensi kemanusiaan dan nilai-nilai kemanusiaan serta bagaimana puisi itu tercipta. Dalam puisi Akhi Insan karya Isa An-Nanguri mengungkapkan sesama manusia dengan latar belakang apapun, maka harus selalu menjaga rasa kebersamaan dan saling menolong, kemunusiaan melebihi apapun, tidak dapat ditukar dengan ras, suku, budaya, agama dan lainnya. Menuju persaudara yang utuh, adalah tujuan dijadikan manusia. Manusia memiliki perbedaan, namun tidak untuk saling menghancurkan, tetapi saling melengkapi. Dan kemunculan puisi ini dilatarbelakangi oleh peperangan yang tidak pernah selesai terutama di Palestina, tempat sang penyair lahir dan tumbuh. Sedangkan puisi Assalamualaikum, karya Anis Susan, juga mengajak untuk selalu menuju perdamaian, apapun latar belakangnya, siapapun ia, bagaimanapun ia berkuasa, dan dimanapun ia bertugas, maka harus selalu menyebar perdamaian. Puisi tersebut dilatarbelakangi 6 oleh perbedaan ras, ia sebagai kulit hitam, selalu dipinggirkan, dan juga pergolakan politik yang tidak pernah selesai di Tunis, sehingga munculkan puisi Assalamu Alaikum waalaika salam.

Oleh: Halimi Zuhdy

Dosen UIN Malang