Rangkaian Doa-Doa Rasulullah SAW

 
Rangkaian Doa-Doa Rasulullah SAW
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Doa merupakan media seorang hamba untuk berkomunikasi kepada Allah SWT. Siapa yang berdoa kepada-Nya, pasti akan dikabulkan, sebab Allah telah berjanji demikian. Tapi, lebih dari itu, doa adalah penegasan bagi kita sebagai seorang hamba belaka dan Allah SWT Maha Mulia dan Maha Berkehendak.

Dalam banyak riwayat dikatakan bahwa Rasulullah SAW sering kali memberikan bacaan doa yang beragam kepada para sahabatnya. Semua doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW bisa diamalkan oleh siapapun. Kalau doa yang dibaca itu dari Rasulullah SAW, sementara kita tahu bahwa beliau adalah makhluk yang paling mulia dan sangat dekat dengan Allah SWT, maka tentu doa-doa itu akan didengar oleh-Nya. Karena itu tak perlu ragu dalam berdoa. Apalagi doa-doa yang langsung diajarkan oleh Rasulullah SAW atau yang didengar dari beliau.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Abdullah Ibnu Abbas berkata, “Abbas mengutusku (menemui) Nabi SAW. Maka aku datangi beliau di suatu sore. Ketika itu beliau sedang berada di rumah tanteku Maimunah (istri Nabi SAW. pent). Di malam hari Nabi bangun dan mengerjakan shalat (Tahajjud). Setelah selesai shalat dua rakaat sebelum fajar, beliau berdoa:

اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي وَتَجْمَعُ بِهَا أَمْرِي وَتَلُمُّ بِهَا شَعْثِي وَتُصْلِحَ بِهَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِي وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِيْ وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِي وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ.

اَللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيْمَانًا وَيَقِيْنًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةً أَنَالَ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ فِي الْقَضَاءِ وَنُزُلَ الشُّهَدَاءِ وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَى الْأَعْدَاءِ.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِي فَإنْ قَصُرَ رَأْيِي وَضَعُفَ عَمَلِي افْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ فَأَسْأُلَكَ يَا قَاضِيَ الْأُمُوْرِ وَيَا شَافِيَ الصُّدُوْرِ كَمَا تُجِيْرُ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تُجِيْرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُوْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُورِ.

اَللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ نِيَّتِيْ وَلَمْ تَبْلُغْهُ مَسْألَتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ خَيْرٍ أَنْتَ مُعْطِيْهِ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ فَإنِّي أَرْغَبُ إلَيْكَ فِيْهِ وَأَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْحَبلِ الشَّدِيْدِ وَالْأَمْرِ الرَّشِيْدِ أَسْأَلُكَ الْأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيْدِ وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُوْدِ مَعَ الْمُقَرَّبِيْنَ الشُّهُوْدِ الرُّكَّعِ السُّجُوْدِ الْمُوفِيْنَ بِالْعُهُوْدِ إِنَّكَ رَحِيْمٌ وَدُوْدٌ وَإِنَّكَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِيْنَ مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضَالِّيْنَ وَلَا مُضِلِّيْنَ سِلْمًا لِأَوْلِيَائِكَ وَعَدُوًّا لِأَعْدَائِكَ نُحِبُّ بِحُبِّكَ مَنْ أَحَبَّكَ وَنُعَادِي بِعَدَاوَتِكَ مَنْ خَالَفَكَ.

اَللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ وَعَلَيْكَ الْإِجَابَةُ وَهَذَا الْجُهْدُ وَعَلَيْكَ التُّكْلَانُ.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ نُوْرًا فِي قَلْبِي وَنُوْرًا فِي قَبْرِي وَنُوْرًا بَيْنَ يَدَيَّ وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِي وَنُوْرًا عَنْ يَمِيْنِي وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِي وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِي وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِي وَنُوْرًا فِي سَمْعِي وَنُوْرًا فِي بَصَرِي وَنُوْرًا فِي شَعْرِي وَنُوْرًا فِي بَشَرِي وَنُوْرًا فِي لَحْمِي وَنُوْرًا فِي دَمِي وَنُوْرًا فِي عِظَامِي.

اَللَّهُمَّ أَعْظِمْ لِي نُوْرًا وَأَعْطِنِي نُوْرًا وَاجْعَلْ لِي نُوْرًا سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالْعِزِّ وَقَالَ بِهِ سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ الْمَجْدَ وَتَكَرَّمَ بِهِ سُبْحَانَ الَّذِي لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيْحَ إِلَّا لَهُ سُبْحَانَ ذِي الْفَضْلِ وَالنِّعَمِ سُبْحَانَ ذِي الْمَجْدِ وَالْكَرَمِ سُبْحَانَ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ.

"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pada-Mu rahmat dari sisi-Mu yang akan memberi petunjuk bagi hatiku, yang akan memadukan (menyatukan) urusanku, yang akan mengumpulkan urusanku yang berantakan, yang akan memperbaiki ghaibku, yang akan mengangkat syahidku, yang akan mensucikan amalku, yang akan memberikan bagi kecerdasan (akal)ku, yang akan mengembalikan perasaan halusku, yang akan memeliharaku dari segala kejahatan.”

“Ya Allah, berilah aku iman dan keyakinan yang tak ada lagi keingkaran (kufur) sesudahnya, dan rahmat untuk mencapai kemu­liaan dari karamah-Mu di dunia dan akhirat.”

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pada-Mu kemenangan (yang ada) dalam putusan-Mu, dan pemberian (yang disediakan bagi) para syuhada’, dan kehidupan orang-orang yang berbahagia, dan keme­nangan atas musuh-musuh.”

“Ya Allah, sesungguhnya aku topangkan (sandarkan) hajat (kepen­tingan)-pada-Mu, maka bila kurang (terbatas) penalaranku dan lemah amalku, rahmat-Mu lah yang sangat aku butuhkan. Maka aku meminta pada-Mu wahai Tuhan yang menetapkan urusan, yang menyembuhkan hati, sebagaimana engkau memisahkan sungai-sungai engkau jauhi pulalah aku dari siksa neraka, dari seruan orang yang dicelakakan, dan dari fitnah (Siksa) kubur.”

“Ya Allah, apa yang terbatas pikiranku mengenai sesuatu, dan yang tak sampai niat, dan yang tidak sampai padanya permintaanku mengenai suatu kebaikan yang telah engkau janjikan kepada seseorang dari makhluk (hambu)Mu, atau kebaikan yang engkau berikan kepada seseorang dari hamba-Mu, maka sesungguhnya aku mengharapkan sekali kebaikan/pemberian-Mu itu, dan aku meminta rahmat-Mu wahai Tuhan sekalian alam.”

“Ya Allah yang mempunyai tali (janji) yang kokoh, yang mempunyai 'perintah yang membimbin g, aku meminta pada-Mu keamanan pada hari yang telah dijanjikan, dan surga pada hari yang kekal bersama muqarrabin (yang mendekatkan diri pada-Mu) yang telah menya­takan kesaksian (syahadah) mereka, yang banyak melakukan ruku' dan sujud, yang menyempumakan janji. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan penuh kasih sayang, dan sesungguhnya Engkau melakukan apa saja menurut kehendak-Mu.”

“Ya Allah, jadikanlah kami orang yang memberi dan diberi petunjuk, bukan orang sesat lagi menyesatkan, merasa damai bersama para wali-Mu dan bermusuhan dengan para musuh-Mu, kami mencintai dengan cinta-Mu pada siapa yang Engkau cintai, dan memusuhi dengan permusuhan-Mu terhadap siapa yang melawan-Mu.”

“Ya Allah inilah permohonan, Engkaulah yang mengabulkannya. Inilah usaha dan kepada-Mu lah penyerahan (diri).”

“Ya Allah, jadikanlah hatiku bercahaya, kuburku bercahaya, dan cahaya di depanku, di belakangku, di kananku dan dikiriku, cahaya pula di atasku, di bawahku, cahaya pada pendengaranku, pada penglihatanku, pada rambutku, pada kemanusiaanku, cahaya pada dagingku, pada darahku dan cahaya pada tulang belulangku.”

“Ya Allah, besarkanlah cahaya (Mu) bagiku, dan berilah aku cahaya. Maha suci Dzat yang memakai pakaian kemegahan dan berfirman dengan kemegahan itu (Tuhan) Yang Maha Suci yang mengenakan pakaian kemuliaan, yang memperlihatkan kepemurahan-Nya dengan kemuliaan itu. Maha Suci Dzat yang memiliki kemuliaan dan kepemurahan. Maha Suci Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan.” (HR. At-Tirmidzi)

Rangkaian doa-doa tersebut dibaca setelah shalat sunnah Fajar (Qabliyah Subuh), sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Hadis di atas. Tapi juga tidak dilarang, kalaupun dibaca pada waktu lainnya.

Semoga bermanfaat. []


Editor: Hakim