Ziarah di Makam KH. Maulana Imam Syuhadak, Pendiri Pesantren Wali Songo Lampung Tengah

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Maulana Imam Syuhadak, Pendiri Pesantren Wali Songo Lampung Tengah

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Maulana Imam Syuhadak beliau adalah ulama besar dari, Desa Sukajadi, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah. selain sebagai pendiri beliau juga pengasuh di pesantren Walisongo di Desa Sukajadi.

Profil

KH. Maulana Imam Syuhadak, beliau akrab disapa dengan Abah Syuhadak. Beliau lahir di Desa Menampu, Jember 05 Juli 1942, dari pasangan Mujahid dan Nasihatun.

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. KH. Jauhari Zawawi
  2. Syaikh Hayyi Malang Macanbang Tulungagung
  3. KH. Jauhari Umar Pasuruan
  4. KH. Ahmad Muzaky

Lokasi Makam

KH. Maulana Imam Syuhadak dipanggil ke Rahmatullah pada tanggal 27 Juli 2009, jenazah beliau dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di pesantren Walisongo, Desa Sukajadi, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah.

Haul

Haul KH. Maulana Imam Syuhadak diperingati setiap tahun sekali di kalender islam pada tahun Hijriah, haul beliau jatuh pada bulan Sya'ban untuk tanggal peringatan haul oleh pihak keluarga besar pesantren Wali Songo Lampung Tengah

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Maulana Imam Syuhadak banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Karawang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman pesantren Wali Songo, Lampung Tengah.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Maulana Imam SyuhadakHasuri Thohir, dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam Cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Pondok Pesantren

Berawal dari Asrama Geribig beliau merintis pesantren ini dengan merehab masjid Jami'atul Huda pada tahun 1986. setelah itu mendapat bantuan dari pemerintah berupa satu unit gedung Madrasah tahun 1987. Sehingga pada tahun itu di bukalah Madrasah Ibtidaiyyah. Sedangkan pada tahun 1990 Pesantren membangun gedung asrama satu unit berukuran 6 x 30 m. Asrama itu terdiri dari Kantor, dan Beberapa unit asrama.

Pada tahun 1991, Pesantren membeli tanah yang letaknya persis.di belakang pondok. Tanah tersebut untuk perluasan pondok dan mendirikan aula dengan berukuran 8 x 20 m. Pada tahun 1992, Pesantren membuat asrama putra dua unit, dimana setiap unit berukuran 6 x 30 m, dengan dinding geribig. Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 1993, Pesantren mendirikan satu unit gedung Aliyah dengan tiga lokal di tambah satu kantor. Pada saat itu pula, pesantren membeli tanah delapan rante untuk mendirikan Asrama Putri dengan ukuran 6 x 30 m dan 6 x 14 m.

Tiga tahun berikutnya dengan bantuan dari Departemen Agama Pusat, sebesar 10 juta, Pesantren merehab asrama Putra. Asrama yang semula berasal dari geibig itu akhirnya memiliki 20 kamar. Begitu juga asrama putri, pada tahun itu juga direnovasi. Begitu juga setelah tahun 1996, atas bantuan masyarakat setempat, pesantren juga membangun gedung madrasah dengan enam lokal dan satu kantor.

Menurut Pimpinan Pondok Pesantren, ada rencana untuk memperluas areal pondok, tetapi, terganjal oleh kesiapan anggaran yang tidak tercukupi. Untuk itu pihak pondok sedang menggalang pengumpulan dana dari berbagai sumber, termasuk mengharapkan bantuan pemerintah agar perluasan pondok dapat dengan cepat terealisasi.

Untuk memantapkan perjalanan pondok pesantren ini, pada tanggal 30 Desember 1992, di bentuklah Yayasan Pondok Pesantren Wali Songo. Yayasan ini menaungi semua kegiatan yang ada di pesantren. Seiring dengan itu perjalanan Yayasan Pondok Pesantren Wali Songo dibentuklah sekolah formal untuk menyeimbangi sekolah non formal. Sekolah pertama yang didirikan adalah Madrasah Ibtidaiyah yang didirikan pada tahun 1987 dengan kepala sekolah Bapak Dardiri.

Setelah MI berjalan optimal dilanjutkan pada tahun 1992 didirikanlah MTs dengan kepala sekolah Bapak Mustajab. Dan dilanjutkan pada tahun 1994 didirikanlah Madrasah Aliyah yang dikepalai oleh Bpk. Drs. Saiful Parjono dan pada tahun 2013 didirikanlah PAUD Wali Songo yang semua instansi tersebut bermuara ke Yayasan Pondok Pesantren Wali Songo dan kini menjadi YAYASAN WALI SONGO SUKAJADI.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Lampung di antaranya:
Pie Susu Pisang, Keripik Pisang, Sambal Lampung, Kerupuk Cumi, Sambal Goreng Udang, Bakso Sony, Dodol Pandan, Kemplang, Keripik Nangka, Engkak, Kopi Durian.