Naskah Kuno "Sanghyang Siksa Kandang Karesian" Diakui UNESCO, Apa Isinya?

Laduni.ID, Jakarta – Dalam sebuah ruang sidang UNESCO di Paris, sejarah mencatat momen penting bagi warisan Nusantara. Jumat (11/4/2025), organisasi dunia itu meresmikan naskah Sunda kuno "Sanghyang Siksa Kandang Karesian" sebagai bagian dari Memory of the World. Kropak atau lembaran daun gebang beraksara Sunda kuno dari abad ke-16 ini tiba-tiba menjadi perhatian global, bukan karena usia tuanya, melainkan karena ajaran moral di dalamnya yang masih terasa relevan lima abad kemudian.
"Naskah yang ditulis tahun 1518 ini ibarat jendela yang membuka pandangan kita terhadap kehidupan masyarakat Sunda masa lalu," ungkap Dr. Aditia Gunawan dalam webinar "Kebangkitan Warisan Dokumenter Indonesia sebagai Memori Kolektif Dunia" yang diadakan oleh Arsip Nasional RI, Selasa, (20/05/2025).
Pustakawan dan Ketua Kelompok Kerja Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas itu juga menyebut bahwa naskah tersebut menggambarkannya sebagai "ensiklopedia kehidupan" yang memuat segala hal mulai dari tata negara hingga petunjuk bertani, dari aturan berumah tangga hingga tata krama bermasyarakat. Yang menarik, di antara ratusan petuah bijak yang termuat, pesan tentang kejujuran dan integritas justru paling menonjol.
Baca Juga: Sosok Syekh Hamzah Fansuri Dilukis M. Yasir Bancin Usai Pengakuan UNESCO
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...