Radikalisasi Kaum Tradisionalis

 
Radikalisasi Kaum Tradisionalis

LADUNI.ID - Persinggungan kaum tradisionalis dengan politik pemerintahan dan kenegaraan di Indonesia sangat dinamis. Keterlibatan kaum tradisionalis lahir dari rasa tanggung jawab keagamaan, kebangsaan dan kemanusiaan. Sebagai soko guru bangsa dan negara, tradisionalisme memiliki motivasi dan pondasi yang kuat untuk berperan serta dalam mewujudkan kemashlahatan umat demi terciptanya negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.

Bagi kaum tradisionalis spiritualitas merupakan titik pijak ontologi yang pertama dan utama. Ruh lebih dulu diciptakan daripada jasad. Karena itu aspek pembinaan spiritualitas sangat penting. Ini ciri khas yang tidak dimiliki oleh kaum modernis dan radikal yakni spiritualitas yang bersih dalam pengabdian, lembut dalam rasa, jernih dalam pemikiran, mendalam dalam pemahaman dan meluas dalam mengayomi.

Ekspresi politik kaum tradisionalis sejatinya sangat praktis yaitu bagaimana memberi manfaat kepada orang lain dengan apa yang dipunyai seperti mengajar ngaji, membina majlis ta’lim, membangun masjid, pesantren, madrasah dan perguruan tinggi. Ada juga yang giat mengurus anak yatim, mengelola lembaga filantropi, biro umrah dan haji. Sebagian mengabdikan diri melalui lembaga-lembaga negara. Sangat sedikit kaum yang menjadi pejabat pemimpin pemerintahan. Kehadiran tradisionalisme membuat kehidupan umat terasa lezat meski wujudnya tak terlihat bak garam dalam masakan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN