Pesan Berharga dari KH M Husain Ilyas tentang Pernikahan

 
Pesan Berharga dari KH M Husain Ilyas tentang Pernikahan

LADUNI.ID, Jakarta - KH. M. Husain Ilyas menyampaikan beberapa hal tentang Pernikahan, diantaranya: Berdoa agar aqad nikah barokah, rumah tangganya berkah bahagia, dan mendapat anak anak minassholihin.

Beliau juga menyampaikan awal nikah jangan terlalu degerin omongan orang yang sering mencibir.

Beliau bercerita bahwa waktu awal nikah rumah beliau sangat sederhana, hanya beratapkan Daduk (daun pohon tebu), alhamdulillah istri saya sangat sabar dan qona'ah, sehingga saya punya 15 anak yang 13 sarjana dan yang 2 hafal Qur'an, serta alhamdulillah saya masih 52 kali datang ke makah madinah. Kalau dipikir pikir gak ketemu, uang darimana saya bisa seperti itu, hal semacam ini juga sering saya ceritakan waktu mengisi di kabupaten.

Menurut beliau rumah tangga itu harus diatur, namun pesan saya satu yaitu jangan sekali kali pegatan (cerai), karena cerai adalah penyakit yang tak akan pernah sembuh sampai ahir hayat, sebab kebenciannya akan terus membekas sampai dibawa mati, itulah kenapa "perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah cerai". Jaga Hatimu supaya terus Istiqomah!

Beliau menjelaskan bahwa penyakit rumah tangga itu diantaranya adalah:

Pertama; Kesalah fahaman, sering kali suami istri bertengkar karena adanya kesalah fahaman di antara mereka. Pernah, suatu hari Nabi Muhammad Saw. Madharan (perutnya sakit), kemudian setelah selesai jama'ah sholat bersama shohabat, beliau pergi ke rumah istri beliau sayyidah Saudah untuk meminta madu sebagai obat sakit perutnya, sebagimana diketahui bahwa obat ketika Nabi sakit adalah madu, karena sepengetahuan beliau, sayyidah Saudah lah yang punya banyak madu dari pada istri istri beliau yang lain, padahal menerut jadwal malam itu adalah giliran beliau berkunjung ke rumah sayyidah aisyah.

Setelah para istri nabi mendengar hal itu, kemudian nabi tidak diperhatikan oleh istri istri beliau karena berperasangka kepada perilaku nabi yang demikian.

Melihat hal itu Nabi tidak menyalahkan istri istrinya, tetapi malah menyalahkan madu karena sebab madu lah beliau tidak diperhatikan istri istri beliau, ahirnya Nabi bersumpah tidak akan minum madu lagi sampai kapan pun, lalu Allah Swt. menegurnya dengan menurunkan wahyu yang pengertiannya "kenapa kamu mengharamkan apa yang telah Allah halalkan, dan Allah telah mengampunimu atas sikapmu tersebut", lalu Nabi pun menyadari kekhilafannya.

Penyakit kedua; permintaan istri melebihi penghasilan suami. Seorang istri tidak boleh meminta sesuatu yang melebihi kemampuan suami, semisal ada istri seorang kuli penambang pasir di sungai, lalu meminta dibelikan mobil baru, sementara penghasilan suaminya tak cukup untuk membeli mobil baru, maka itu sama artinya dengan mendo'akan suaminya agar cepat meninggal terseret arus sungai.

Pernah suatu ketika istri Nabi Saw. meminta dibelikan perhiasan yang mahal kepada Nabi, kemudian nabi sampaikan kepada istrinya; aku bisa meminta kepada Allah untuk menjadikan gunung menjadi emas, sehingga aku bisa memberimu perhiasaan yang jauh lebih mewah dari yang kamu minta sekarang, tetapi kamu harus tahu bahwa kamu itu istri seorang Nabi Rasul utusan Allah Swt. yang menjadi tauladan (contoh) yang baik bagi umat islam, karena mereka akan menirumu. Jadi kalau kamu masih mita seperti itu aku akan menceraikanmu, karena istri nabi tak boleh memberi tauladan yang tidak baik.

Di ahir cerita itu, beliau berpesan "jadilah laki-laki yang tangguh", mungkin maksud beliau adalah jadilah laki-laki yang bisa membimbing istrimu, jangan selalu menuruti keinginan istri apalagi  melampaui kemampuannya atau hal itu akan membawa madhorot pada istrimu.

Kemudian beliau menutup mauidhohnya dengan berdoa lagi.

Dari Mbah Yai Khusain Ilyas, karang Nongko. Semoga Gusti Allah melindungi Beliau, di berikan umur panjang dan selalu membawa barokah buat kita.

(Khotib Al Basari)