Jarang Ngaji Diri, Kaum Radikal Jadi Sok Suci

 
Jarang Ngaji Diri,  Kaum Radikal Jadi Sok Suci

LADUNI.ID, Jakarta -

Radikal yang dimaksud di sini adalah dalam konteks sosial dan politik bukan teologis dan filosofis. Sebab radikalisme yang mendorong aksi terorisme tidak memiliki basis teologis dan filosofis yang memadai pada semua agama.

Kaum radikal berpendapat, realitas sosial dan politik sekarang, “salah”, karena itu harus “dibenarkan” secara mendasar dan menyeluruh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Motivasi mereka mau mengubah realitas sosial politik sekarang menjadi suatu realitas yang ideal diambil dari ajaran agama yang mereka terima.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN