Trik Mancing Uang dari Habib Hasan Baharun

 
Trik Mancing Uang dari Habib Hasan Baharun

LADUNI.ID, Jakarta - Al-Habib Hasan Baharun adalah kakak kandung dari Al-Habib Qosim Baharun, putra dari Sayyidil Walid Al-Habib Ahmad Baharun. Suatu hari, di tengah keheningan malam, Habib Segaf Baharun dibangunkan oleh ayahanda beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun.

“Segaf, Ikut abi (ayah), kita jalan-jalan…!”, ajak sang ayahanda.

Habib Segaf, “pertengahan malam ini kita jalan-jalan? Ngapain..?”.

“Kita jalan-jalan mancing! Ayo ikut abi aja,” kata Habib Hasan.

Habib Segaf, “mancing? Mancing apa tengah malam…?”

Habib Hasan, “kita mancing uang!”.

Habib Segaf Baharun pun bangkit dari ranjang menaati sang ayahanda, namun mimik wajah heran tentunya masih berbekas jelas di wajah Habib Segaf.  Habib Segaf Baharun pun menemani ayahanda beliau jalan-jalan di keheningan malam yang gelap menuju pasar Bangil-Jawa timur.

Di pasar Bangil, nampak jelas sejauh mata memandang, di samping setiap beberapa bangunan, fakir miskin tertidur, tukang becak yang letih bekerja malam hingga tertidur lelap, tangan terlipat dijadikan sebagai bantalan kepalanya yang sudah lunglai. Terlelap pulas dalam posisi duduk, mereka para tukang becak sudah terbiasa tidur demikian. Saat kantuk lebih dahulu tiba, ketika penantian penumpang tak juga datang.

Terlihat pula beberapa pemulung dengan kantong berisi beragam plastik dan besi hasil seharian mengais rezeki dengan setia menemani mereka. Nampak keringat peluh bagaikan air keruh mengalir di kening para pemulung, letih seharian menentang panasnya matahari dan debu angin malam. Para pengemis renta dengan mata tertutup berusaha mengusir setiap nyamuk yang hinggap.​

Habib Hasan Baharun mengeluarkan lembaran-lembaran uang lima ribuan yang keseluruhannya berjumlah 200.000. Masing-masing lembaran lima ribuan diselipkan di saku-saku para fakir miskin, tukang becak, pemulung, yang terlelap pulas di setiap sudut penjuru Pasar Bangil sambil melawan dinginnya angin malam.

Namun, ternyata uang yang dibagikan belum juga habis, beliau pun tidak segera pulang, namun masih mencari mereka yang tidur pulas di pasar Bangil hingga uang 200.000seluruhnya dibagikan, tentunya lembaran lima ribuan nilai yang sangat besar ketika itu.

Keesokan harinya, Habib Hasan Baharun memberikan kabar gembira kepada Habib Segaf Baharun. Beliau menceritakan hasil “mancing uang” di pasar Bangil semalam. Ternyata hari itu, uang 200.000 digantikan Allah dengan rezeki dari berbagai penjuru, jumlah keseluruhannya tidak kurang dari 20.000.000 rupiah.

Jumlah keseluruhan uang “hasil mancing” tersebut sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan pesantren dan para santri. Acara “mancing uang” yang dilakukan oleh Habib Hasan Baharun tentunya adalah ketulusan beliau untuk peduli pada mereka yang membutuhkan dan keteguhan keyakinan beliau pada Ayat Allah:

” و من يتقى الله يجعل له مخرجا و يرزقه من حيث لا يحتسب”
مثل الذين ينفق أموالهم فى سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل فى كل سنبلة مائة حبة, و الله يضاعف لمن يشاء و الله واسع عليم

Semoga kisah ini bisa menjadi sumber inspirasi kita semua, tidak ada yang berkurang dari harta yang diinfakkan “bal yazdaad bal yazdadd”, akan tetapi ia terus bertambah dan bertambah. Wallahu a'lam bisshawab…(*)

***

Sumber: LAZISNU Kota Pasuruan
Editor: Muhammad Mihrob