Apa itu Takjil? Ini Arti Sebenarnya

 
Apa itu Takjil? Ini Arti Sebenarnya
Sumber Gambar: id.pngtree.com (ilustrasi poto)

Laduni.ID, Jakarta - Di bulan Ramadhan kata “takjil” begitu populer. Istilah ini, biasanya identik dengan menu makanan pembuka puasa. Makanan khas takjil umumnya tersaji dan dijajakan oleh para pedagang musiman di bulan Ramadhan. Dan bisa kita jumpai melalui berita, di lingkungan sehari-hari dan di warung warung dan pasar juga sering terlihat tulisan takjil kolaq pisang, es campur dan lain sebagainya.

Tetapi tahukah Anda, sebenarnya istilah takjil, bukanlah makanan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata takjil memiliki arti ‘mempercepat’ berbuka puasa bila sudah mendekati waktunya. Artinya takjil bukanlah menu makanan yang seperti kita kenal selama ini.

Karena semua media pemberitaan selalu menyebut makanan pembuka untuk berbuka adalah takjil, maka seolah-olah kita semua sepakat menyebut bahwa takjil adalah hidangan atau menu makanan untuk berbuka puasa.

Istilah takjil berasal dari bahasa Arab, yaitu ta’jil (تعجيل) yang artinya adalah “bersegera" yang bersumber dari sabda Nabi Muhammad SAW; “La yazalunnasu bikhairin ma‘ajjaluuhul fithra".

Artinya: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka (puasa). (HR. Muttafaq alaih).”

Sedangkan makna takjil menurut ilmu bahasa arab ialah; “penyegeraan, bersegera, percepatan”, sebuah kata dasar dari; “ajjala, yu’ajjilu” yang artinya : ‘menyegerakan, mempercepat.’ Sebagaimana ketika datang waktunya berbuka puasa, Rasullah SAW menyegerakan memakan kurma. Hal tersebut tertuang dalam hadis riwayat (HR) Abu Daud.

"Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air." (HR. Abu Daud)

Terlihat bahwa makna takjil tidak ada hubungannya sama sekali dengan makanan. Disana pengertian takjil dengan jelas ditulis adalah “menyegerakan”. Dalam hal ini adalah mempercepat berbuka saat tiba waktunya. Tetapi, lantaran istilah takjil terlanjur populer ditafsirkan sebagai makanan, maka persepsi mayoritas orang memaknai takjil sebagai hidangan pembuka puasa.

Namun, kita perlu cermat apabila ada pernyataan; “Orang arab bertakjil dengan kurma” maka pengertian yang benar ialah mereka menyegerakan berbuka puasa dengan makan kurma bukan makanan berbuka puasa mereka adalah kurma. (Latif)