Tiga Resep Kebahagiaan Hidup Gus Baha'

 
Tiga Resep Kebahagiaan Hidup Gus Baha'
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID Jakarta - Secara umum, naluri setiap orang pasti ingin mendapat kebahagian hidup. Dapat dipahami, bahwa hidup bahagia bisa dicari dengan cara masing-masing individu, sebab standar kebahagian seseorang juga berbeda, karena kebahagiaan itu hakikatnya ada di dalam hati, bukan hanya pada sekadar materi.

Namun demikian, kebahagiaan itu dapat diraih dengan dasar ilmu. Menurut Gus Baha', ada beberapa hal yang dapat memicu datangnya kebahagiaan hidup seseorang. Kebahagiaan di sini dalam arti yang sebenarnya dengan pedoman ilmu agama. 

Dalam sebuah ceramah yang banyak tersebar di media sosial, Gus Baha' mengatakan bahwa bahagia itu wajib dan perlu dilatih, sebab hal itu merupakan perintah, sebagaimana yang di jelaskan dalam Al-Quran Surat Yunus ayat 58, Allah SWT berfirman:

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

“Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat Allah itu lebih baik daripada yang mereka kumpulkan.”

Sebab itu, kata Gus Baha, bergembira merupakan karunia dan kasih sayang Allah. Lantas bagaimana caranya agar memperoleh kebahagiaan itu? Ada tiga cara yang disampaikan Gus Baha', sebagaimana berikut ini:

1. Latihlah bahagia dengan kebaikan

Bahagia harus dilatih dengan sesuatu yang sifatnya baik. Jangan sampai ada yang merasa bangga dan bahagia dengan kemaksiatan. Karena itu, harus melatih diri bahagia dengan berbagai hal yang berupa kebaikan. Dan jika kebahagiaan itu dalam kebaikan, maka orang-orang akan cenderung meninggalkan kemaksiatan dalam rangka mendapat kebahagiaan.

Dalam hal ini bisa digambarkan dengan contoh orang-orang yang melaksanakan shalat Tahajjud. Mereka dapat menikmati munajat dan beribadah secara intim kepada Allah SWT dengan bahagia, bahkan jauh lebih bahagia dibanding dengan orang-orang yang bermaksiat. Kebahagiaan yang didasari dengan kebaikan itu tentu dapat membuat pelakunya mendapatkan hakikat kebahagiaan hidup itu sendiri.

2. Meyakini setiap orang akan mati

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa nasihat hidup yang paling utama adalah kematian. Selalu ingat mati bisa menjadikan seseorang selalu ingat kepada Allah SWT. Dan ketahuilah bahwa ingat serta dekat kepada Allah SWT adalah kebahagian yang utama.

Gus Baha' menjelaskan, Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa seseorang bisa mati kapan saja, sehingga jika membayangkan bahwa esok hari ia akan mati, tentu orang tersebut akan sangat bahagia jika menyongsongnya dalam keadaan taat kepada Allah SWT. 

3. Selalu bersyukur dengan yang ada

Resep terakhir dalam meraih kebahagiaan hidup menurut Gus Baha' adalah dengan selalu merasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang ada. Jika hari ini ditakdirkan mendapat rezeki dengan makan pakai tahu tempe, maka jangan pernah membayangkan makan dengan daging. Begitu seterusnya dalam berbagai hal yang dihadapi.

Para ulama sholeh terdahulu mempunyai prinsip bahwa untuk kebutuhan makan sehari rata-rata seseorang hanya butuh dua piring, yang dengan itu sudah bisa mengenyangkan. Jadi tidak perlu lebih untuk memenuhi keinginan yang lain, jika dengan hal itu saja sudah cukup. Karena prinsip inillah, tentu tidak akan berbuat sesukanya dengan menghalalkan segala cara demi keinginan-keinginan lain yang berlebihan. Dengan demikian, hidupnya akan terasa bahagia tanpa terikat oleh hal-hal yang tak penting dalam kehidupannya. []


Sumber: Tulisan ini merupakan catatan yang diolah dan dikembangkan dari pengajian KH. Bahauddin Nursalim. Tim redaksi bertanggungjawab sepenuhnya atas uraian dan narasi di dalam tulisan ini.

Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 07 Juni 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim