Membangun Citra Baik Perbankan Syariah

 
Membangun Citra Baik Perbankan Syariah
Sumber Gambar: Dok. Bank Syariah Indonesia

Laduni.ID, Jakarta – Pengusaha Jusuf Hamka, selaku pimpinan PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) pernah menyebut bank syariah itu kejam. Beliau menyebut bank syariah kejam karena beliau  mengungkapkan aksi nakal yang dilakukan oleh bank syariah.

Bos jalan tol itu bercerita pernah ingin diperas oleh bank sebesar Rp 20 miliar. "Saya tadinya mau diperas Rp 20 miliar, katanya harus bayar denda ganti rugi atau apa. Saya bilang nalarnya di mana?" kata Jusuf kepada Tim Blak-blakan detik.com, Kamis (22/7/2021). Akibat dari pernyataan Jusuf Hamka ini membuat citra bank syariah menjadi buruk sehingga dapat membuat masyarakat ragu untuk menjadi nasabah di bank syariah.

Di Indonesia ada dua jenis perbankan yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Perbankan konvensional merupakan perusahaan keuangan yang menerapkan kegiatan usaha secara umum, berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditentukan oleh negara. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan syariat Islam. Karena Indonesia memiliki dua jenis perbankan, sehingga masyarakat dapat memilih untuk menabung di perbankan yang mereka percaya.

Diketahui bahwa masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, sehingga kemungkinan banyak masyarakat Indonesia menabung di bank syariah. Tapi kenyataannya, masyarakat Indonesia lebih banyak menabung di bank konvensional.

Bank konvensional dapat menarik banyak masyarakat Indonesia karena hadir terlebih dahulu dibandingkan bank Syariah, dan bank konvensional memiliki sumber daya manusia yang memadai, sehingga bank konvensional dapat berkembang dengan cepat bahkan mampu hingga daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Bank konvensional juga melakukan cara marketing yang sangat baik sehingga dapat memikat nasabahnya. Berikut adalah cara yang diterapkan oleh bank konvensional,

1. Setiap tahun bank konvesional mengadakan undian untuk nasabahnya dengan nilai fantastis.

2. Setiap tahunnya ada kenaikan suku bunga tabungan (simpanan).

3. Menjadi sponsor, sehingga nama bank dapat diketahui oleh banyak orang.

4. Adanya mobil bank berjalan, yang memudahkan masyarakat yang berada di kampung-kampung bisa menabung di mobil bank tersebut tanpa harus ke bank yang jaraknya kemungkinan jauh.

Melihat keunggulan bank konvensional membuat bank syariah kalah saing, di mana bank syariah hadir dengan menyampaikan keunggulan-keunggulan yang berdasarkan landasan hukum tertinggi yaitu Al-Qur’an, Hadist, Ijtihad, Ijma’, maupun Qiyas serta menghilangkan unsur riba, karena hukumnya haram.

Dari keunggulan-keunggulan yang dimiliki bank Syariah, terdapat juga beberapa kekurangan yang harus dievaluasi supaya dapat berkembang dengan baik seperti bank konvensional. Berikut adalah beberapa kekurangan yang dimiliki bank syariah.

1. Jumlah bank yang masih sedikit.

Diketahui bahwa jumlah bank syariah belum terlalu banyak seperti bank konvensional. Tidak hanya jumlah banknya saja yang masih belum terlalu banyak, tapi juga tempat penarikan ATM yang masih sedikit sehingga dapat menyulitkan para nabasah bank syariah.

2. Sistem bagi hasil yang memiliki perhitungan rumit.

Bank syariah merupakan bank yang berasaskan keadilan, bank syariah memerlukan penghitungan yang rumit dan butuh ketelitian tinggi. Kekeliruan dalam penghitungan pada suatu proyek akan menghasilkan kerugian yang lebih besar dibanding dengan bank konvensional. Penghitungan yang rumit terutama bisa terjadi pada penghitungan laba dari nasabah yang nilai simpanannya kecil dan tidak tetap.

3. Pinjaman uang di bank syariah mahal.

Ternyata peminjaman uang bank syariah lebih mahal dibanding bank konvensional adalah karena market share bank syariah di Indonesia masih sangat rendah.

Keluhan kepada bank syariah bukan hanya disampaikan oleh Jusuf Hamka tapi disampaikan juga oleh salah satu Ustaz yang cukup diketahui oleh banyak masyarakat di Indonesia. Ustaz itu adalah Yusuf Mansur, beliau merupakan investor saham dari PT Bank Syariah Indonesia, beliau mengkritik bank syariah yang masih menawarkan pembiayaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan bank syariah. Dikutip dari Bisnis.com Jumat (21/5/2021).

Dari adanya keluhan-keluhan para nasabah, bank syariah harus memperbaiki citra baik bank syariah kepada masyarakat, agar dapat dipercaya dan memilih menjadi nasabah bank syariah daripada bank konvensional. Cara pertama yang dilakukan bank syariah di sini harus memperkenal bank syariah itu sendiri kepada masyarakat dan juga memberitahu sistem kerja bank syariah seperti apa, produknya, keuntungannya.

Bank syariah harus menjelaskan perbedaan dari bank syariah dan bank konvensional, dan yang paling penting bank syariah harus menjelaskan ke masyarakat bahwa bank syariah ini menggunakan prinsip Islam dalam melakukan kinerjanya.

Dalam dunia yang sudah modern ini, bank syariah dapat memanfaatkan media sosial untuk ajang pengenalan bank syariah. Apalagi banyak anak muda yang menggunakan media sosial, apabila mereka melihat keunggulan yang ditawarkan pasti mereka akan tertarik untuk menjadi calon nasabah dari bank syariah.

Membuat layanan E-Banking agar dapat memudahkan nasabah melakukan transaksi. Memperbanyak bank dan mesin ATM ke berbagai daerah di Indonesia atau bisa juga melakukan mobil bank berjalan seperti bank konvensional untuk menjangkau para nasabah.

Oleh: Fitria Hasim, Mahasiswa Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia


Editor: Daniel Simatupang