Integritas Merupakan Akhlak Terpuji Seorang Muslim yang Harus Diketahui

 
Integritas Merupakan Akhlak Terpuji Seorang Muslim yang Harus Diketahui
Sumber Gambar: Foto ist

Laduni.ID, Jakarta - ​Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Makna integritas muslim dapat dipahami dari 10 hal di bawah ini :

Pertama adalah aqidah yang bersih, dimana keimanan kita hanyalah pada Allah SWT dan ini menunjukkan salah bentuk integritas kita yaitu komitmen dan loyalitas. Jika kita tidak loyal terhadap keimanan kita maka kita sudah pasti masuk ke dalam orang yang menyekutukan Allah SWT. Dan efek dari ketidak loyalan kita adalah azab Allah SWT yang pedih.

“Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahwa Sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.” (QS. Al Hijr : 49 – 50)

Maka dari itu salah satu bentuk integritas kita terhadap Allah SWT adalah memiliki aqidah yang bersih.

Kedua adalah ibadah yang benar, disini kita diajarkan untuk melakukan ibadah sesuai dengan aturan yang telah Allah tetapkan dan sesuai dengan yang dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAW. apa bentuk integritas dari “ibadah yang benar”? jawabannya adalah disiplin, kita belajar untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. kita berusaha untuk tidak menambahkan bentuk ibadah atau pun mengurangi nya itu merupakan salah satu bentuk integritas kita sebagai muslim. Ini adalah salah satu bentuk ikhtiar kita untuk menunjukkan diri sebagai orang yang beriman.

Ketiga adalah akhlak yang kokoh, berarti kita harus menjadi orang yang memiliki prinsip sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, mungkin ini terkesan idealis tapi disinilah salah bentuk integritas sedang diuji, mungkin tak hanya satu tapi semua bentuk integritas sedang diuji, salah satu nya adalah kejujuran, mungkin sudah banyak orang menggambarkan integritas sebagai bentuk kejujuran padahal kejujuran adalah salah satu cabang integritas. Namun hal ini pun sudah dibahas dalam Al-Qur’an

“Wahai orang-orang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan jadilah kamu (hidup) bersama orang-orang yang jujur” (QS. At-Taubah :119)

Keempat adalah kekuatan jasmani, ini adalah salah bentuk integritas dalam hal tanggung jawab, bagaimana pertanggung jawaban kita terhadap fisik yang telah Allah SWT berikan pada kita, dan suatu ujian rasa syukur akan pemberian keadaan fisik yang telah Allah SWT, karena saat kita tidak menjaga atas apa yangtelah Allah SWT titipkan pada kita, maka secara tidak langsung sikap integritas kita pun sudah luntur.

Kelima adalah berwawasan luas, ini adalah salah satu bentuk komitmen dan tanggung jawab kita terhadap kecerdasan yang telah Allah SWT berikan dan salah satu bentuk ujian agar dapat kita renungi bahwa sebenarnya dengan berwawasan luas maka kita sedang berusaha mencoba pencipta kita baik dari makhluk-Nya maupun dari fenomena alam yang terjadi seperti firman yang Allah SWT turunkan pertama kali adalah QS. Al-Alaq yaitu Bacalah! yang berarti bukan hanya sekedar membaca tapi juga mengambil ilmu dari atas apa yang kita perhatikan, fikirkan, dan lain lain.

Keenam adalah melawan hawa nafsu merupakan salah bentuk dari sikap tanggung jawab kita, saat ita tidak dapat menahan atau melawan nafsu kita maka keburukan lah yang kita dapat saat kebohongan dalam diri lebi besar maka kejujuran menjadi kecil dan mungkin bisa jadi kita pun sudah merasa bahwa kebohongan pun bukan suatu masalah besar itulah salah satu contoh dimana kita penting untuk melawan hawa nafsu karena saat bukanlah seorang muslim jika dia bersifat munafik.

Rasul Saw. bersabda : “Hendaklah kalian semua menjadi jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan menyampaikan kalian ke syurga. Bialamana seseorang itu jujur dan menguasai sifat jujur (secara terus menerus), maka Allah menetapkannya sebagai seorang yang jujur. Dan sekali-kali jangan kalian berbohong, karena sesungguhnya kebohongan itu menggiring kalian kepada berbagai kejahatan (dosa) dan sesungguhnya berbagai kejahatan itu akan menggiring kalian ke neraka. Bilamana seseorang itu berbohon dan terus menerus berbohong, maka Allah akan menetapkannya sebagai pembohong.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketujuh adalah pandai menjaga waktu salah satu bentuk dari kedisiplinan kita, saat kita mampu memanage waktu maka sesibuk apapun kita, maka secara perlahan permasalahan yang kita hadapi akan selesai dan juga menunjukka salah satu bentuk loyalitas kita dan kita pun akan menjadi orang yang amanah karena waktu tidak dapat kembali.

“Waktu bagaikan sahabat yang sangat keras diluar tapi lembut didalam, saat kita memanfaatkannya dengan baik maka dia pun akan membalas dengan hasil yang baik, namun saat kita menyia-nyiakan nya dia bersikap sangat keras, meskipun kita memohon, dia tidak akan mengembalikan masa-masa yang dimana kita telah melakukan banyak kemudharatan.”

Kedelapan adalah teratur dalam segala urusan, ini juga melatih kedisiplinan kita dan menunjukkan kualitas kita terhadap orang lain. saat kita teratur dalam urusan maka akan sedikit orang yang kita abaikan amanah nya. Dan ini bisa menjadi parameter kesuksesan seorang muslim, karena saat dia teratur dalam urusannya maka kesuksesan pun akan datang dengan sendirinya.

Kesembilan adalah mandiri dari segi ekonomi, ini menunjukkan tentang kualitas seorang muslim dimana seorang muslim diwajibkan untuk menjadi sosok mandiri terutama dalam segi ekonomi dan inilah salah satu cabang dimana integritas kita diuji, jangan sampai harta yang kita cari berasal dari usaha yang buruk karena akan berpengaruh terhadap ibadah kita yang lain (mungkin ini akan dibahas lebih jauh).

Kesepuluh adalah bermanfaat bagi orang lain, disini pula lah integritas bisa kita ukur dimana kualitas diri ini dapat diukur dan terlebih lagi adalah semakin kita bermanfaat bagi orang lain maka kualitas diri ini bisa jadi meningkat dan ini bisa jadi parameter tentang kefuturan diri, jika diri ini menjadi sering tidak bermanfaat bisa jadi diri ini sedang futur.

Tanpa disadari ternyata dalam setiap muwashoffat muslim ini membantu kita untuk melatih integritas kita, maka patut kita syukuri sebagai seorang muslim ternyata Islam telah mengajarkan hal itu. Sekarang tinggl bagaimana diri kita, apa kita akan segera melatih diri untuk mencapai muwashoffat ini dengan siap atas segala konsekuensinya? atau kita akan berdiam diri dan hanya faham integritas secara definisi namun tidak secara dalam kehidupan nyata.


Editor: Nasirudin Latif