Happy di Depan Umum, Cemas dan Gelisah Kala Sendiri

 
Happy di Depan Umum, Cemas dan Gelisah Kala Sendiri
Sumber Gambar: Foto Ist

Assalamu’alaikum wr wb.
Mbak Nur, perkenalkan saya perempuan, nama saya M, usia 22 tahun. Saya seorang karyawati di sebuah perusahaan swasta. Saya anak sulung dari empat bersaudara. Banyak sekali tekanan-tekanan yang saya alami, baik di rumah maupun di lingkungan tempat saya bekerja. Orang tua seringkali menanyakan kapan saya menikah, karena tetangga seumuran saya di kampung sudah menikah semua. Padahal, saya juga mempunyai kewajiban membantu keuangan keluarga.

Selain itu, lingkungan kerja saya sering memberikan tugas yang sebenarnya bukan jobdesc saya dengan beban tugas yang menurut saya melebihi kapasitas saya. Selain itu saya sering merasa diawasi dan diperhatikan orang lain, sehingga saya mati-matian berusaha menutupi perasaan saya. Hal ini membuat saya merasa tertekan sehingga menimbulkan rasa cemas dan gelisah, walaupun di depan umum saya selalu menampilkan bahwa saya baik-baik saja. Saya takut, jika terus menerus begini akan mengganggu kesehatan mental saya. Mohon sarannya agar saya bisa menjalani kehidupan sehari-hari saya dengan lebih baik dan sehat bagi mental saya. Terima kasih sebelumnya.
Wassalamu’alaikum wr wb.
M – Jakarta

Tanggapan :

Wassalamu’alaikum wr wb.
Hai M yang baik, terima kasih ya, mbak Nur respek sekali dengan keberanianmu untuk mengungkapkan hal ini. Tentunya ini bisa membuatmu merasa lebih lega dan membantu orang lain yang memiliki permasalahan yang sama. Kondisi yang kamu rasakan saat ini disebut duck syndrome, suatu kondisi di mana seseorang yang memperlihatkan dirinya baik-baik saja namun di balik itu semua ia mengalami tekanan dan permasalahan yang cukup berat. Mengapa disebut duck syndrome ? Analogi ini mengacu pada bebek yang sedang berenang di air, bebek terlihat tenang di permukaan air, namun sebenarnya kakinya sedang mengayuh sekuat tenaga agar bisa meluncur di air dan menjaga badannya agar tetap mengapung di atas permukaan.

Sampai saat ini duck syndrome belum dimasukkan dalam kategori gangguan mental, namun orang yang mengalaminya secara terus – menerus berisiko untuk mengalami masalah kejiwaan tertentu. Duck syndrome ini biasanya dialami oleh orang – orang yang berusia muda, seperti remaja, mahasiswa atau karyawan – karyawan muda. Penyebabnya macam – macam, misalnya tuntutan akademik, adanya ekspektasi yang terlalu tinggi dari keluarga, peristiwa traumatic, media sosial, dan penghargaan pada diri yang rendah.
Nah, jika kamu mengalami duck syndrome yang harus kamu lakukan adalah :

1. Melakukan konseling
Konseling penting untuk mengetahui permasalahan apa yang kamu hadapi dari sudut pandang yang berbeda dan membantumu menemukan solusi yang tepat dan sesuai dengan dirimu. Jadi, jika dirasa sudah terlalu berat, maka sebaiknya melakukan konseling dengan ahli agar mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga mengurangi risiko munculnya gangguan mental.

Baca juga: Saya Telah Berdosa, Akankah Taubatku Diterima?

2. Kenali kapasitas diri

Mengenali kapasitas dirimu membantumu untuk mengembangkan diri dan meningkatkan penghargaan atas dirimu.

3. Cintai diri sendiri
Sebelum mencintai diri sendiri, wajib bagi kita untuk mencintai diri sendiri dulu. Hal ini untuk mencegah kita melakukan tindakan – tindakan yang merugikan diri kita sendiri dan mencegah kita terjebak dalam hubungan yang toxic.

4. Luangkan waktu untuk me time
Me time membantu kita untuk menenangkan diri dan membuat kita lebih relax, sehingga kita lebih siap untuk kembali berinteraksi dengan orang lain.

5. Berpikir positif
Berpikir positif sangan penting bagi kesehatan mental kita, di antaranya mampu menurunkan stress dan kecemasan serta membantu kita mengambil keputusan yang bijak sehingga mencegah kita mengalami duck syndrome.

Baca juga: Perubahan Drastis pada Diri Anak, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua

Semoga bermanfaat ya penjelasan mbak Nur tentang permasalahan yang kamu alami ini. Ingat, jika mengalami tekanan yang lebih berat segera meminta bantuan ahli agar mendapatkan solusi yang kamu perlukan.

Wassalamu’alaikum wr wb.
Salam Hormat

 

Nur Chasanah, S. Psi
Pengampu Konsultasi Remaja siap Nikah Usia 25 Tahun