Tips Memilih Ustaz ala Prof. Dr. Quraish Shihab

 
Tips Memilih Ustaz ala Prof. Dr. Quraish Shihab
Sumber Gambar: Capture Youtube Najwa Shihab

Laduni.ID, Jakarta – Di zaman yang sangat mudah mengakses berbagai informasi ini, ilmu agama menjadi sangat mudah di dapat. Para tokoh agama juga telah menggunakan internet dan media sosial sebagai media dakwah paling strategis dalam mensyiarkan agama Allah.

Banyaknya tokoh agama yang berdakwah di media sosial membuat sebagian umat Islam bingung untuk memilih. Tidak jarang dai, ustaz, atau mubhallig yang memberikan ceramah, tak pas dengan diri kita. Baik dengan nilai-nilai yang kita tanam, ataupun dengan materi dakwah yang disampaikan.

Dalam salah satu podcastnya, Prof. Dr. Quraish Shihab menganalogikan seorang ustaz diibaratkan sebagai seorang dokter. Dokter memiliki spesialis tertentu, dan terkadang dokter yang sama tidak cocok dengan pasien yang berbeda, begitu pula ustaz.

Agar tak salah dalam memilih ustaz, Prof. Quraish Shihab memberikan beberapa tips mencari ustaz yang tepat untuk diri sendiri.

1. Ahli di Bidangnya

Pertama, apakah ustaz tersebut ahli di bidangnya dalam menyampaikan agama. Jika ustaz tersebut ahli dalam sebuah bidang keilmuan dan materi dakwahnya sesuai dengan bidang keilmuannya, maka ustaz tersebut bisa kita jadikan guru atau kita ikuti kajiannya. Misalnya, ustaz tersebut ahli dalam bidang fikih, dan kajiannya tak lepas dari fikih.  

2. Memiliki Keluasan Literasi

Keluasan literasi atau referensi sangatlah penting bagi seorang ustaz, sebab akan menentukan keluasan pemahaman para jamaahnya. Keluasan ilmu Allah membutuhkan pemahaman yang luas pula, tidak bisa menafsirkan sebuah dalil sesuai dengan kemauannya sendiri.

3. Memberikan Pengaruh Positif

Jika setelah mengikuti kajian ustaz tersebut hati merasa tenang, damai, ilmu semakin bertambah, dan semakin bertambah pula ketawadhuan kita, maka kita cocok dengan ustaz tersebut. Demikian sebaliknya, jika setelah mengikuti kajian ustaz tersebut kita berasa angkuh, sombong, merasa paling suci, dan mudah menyalahkan, berarti kita harus mencari ‘dokter’ lain yang ahli di bidangnya.

4. Jelas Sanad Keilmuannya

Sanad atau track record keilmuan sangatlah penting, di samping menunjukkan ustaz tersebut berguru dari para ulama, dengan sanad apa yang disampaikan ustaz tersebut dapat dipertanggung jawabkan kevalidannya.

5. Perilaku Sejalan dengan Keilmuannya

Kapasitas keilmuan seorang ustaz dapat dilihat dari prilakunya, dari akhlaknya. Prof. Quraish Shihab menganalogikan secara sederhana, akan sangat aneh jika seorang dokter gigi memiliki gigi yang tidak terawat. Begitu pula seorang ustaz, bila ilmu yang sangan mulia, penuh kasih, mencerahkan, dan memudahkan disampaikan oleh seorang ustaz yang perilakunya tidak mencerminkan nilai agama, atau terkesan kontradiktif, maka sudah saatnya mencari ‘dokter’ lain.


Editor: Daniel Simatupang