Kisah Nyata Azab dan Siksa Kubur Tukang Hasud

 
Kisah Nyata Azab dan Siksa Kubur Tukang Hasud
Sumber Gambar: Ilutrasi hasut (foto ist)

Laduni.ID, Jakarta – Pada akhir-akhir ini sering kita jumpai main hakim sendiri. Sehingga mengakibatkan masyarakat atau kelompok begitu tega melakukan penghakiman sendiri tanpa dicari duduk perkara permasalahannya terlebih dahulu.

Pada akhirnya mengakibatkan korban bernasib tragis. Mereka harus kehilangan kehormatan, harkat dan martabatnya, karena ulah tuduhan yang mereka lakukan.

Masyarakat atau kelompok yang amarahnya sudah tidak bisa diredam dan dibendung , karena sudah terlanjur termakan oleh kalimat-kalimat yang berisi hasutan.

Sejatinya perbuatan hasut adalah bukanlah perbuatan yang baik. Bahkan Allah SWT sendiri pun melarang perbuatan hasut menghasut karena itu merupakan perbuatan dosa yang sangat besar.

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙ هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙ

Artinya: “Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah,” (Qur’an Surat Al Qalam ayat 10-11).

Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah Muhammad SAW memberikan penjelasan mengenai orang paling buruk. Salah satunya adalah penghasut.

“Maukah kalian aku beritahu tentang orang-orang yang paling buruk di antara kalian. Yaitu orang-orang yang kerjanya mengadu domba (menghasut), yang gemar menceraiberaikan orang-orang yang saling mengasihi atau bersahabat, dan yang suka mencari kekurangan pada manusia yang tidak berdosa.”

Bahkan dalam riwayat Muslim, Rasulullah SAW secara tegas menyatakan para penghasut tidak akan masuk surga.

Dari Hudzaifah, beliau mendapatkan laporan tentang adanya seseorang yang suka melakukan adudomba maka beliau mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah bersabda, " Pelaku adu domba tidak akan masuk surga."

Hal tersebut kadang tanpa disadari, lisan kita dalam berucap sering mengarah kepada hasut. Padahal perkara itu sungguh berat dampaknya di akhirat. Perkara hasut ini jelas dilarang islam karena dapat mendatangkan malapetaka di alam kubur, kebanyakan sebab azab siksa alam kubur ternyata disebabkan oleh orang-orang yang tidak bisa menjaga lisannya seperti kisah dalam tayangan vidio Youtube Ningsih Tinampi berikut ini.

Ningsih Tinampi populer karena ilmu pengobatan alternatif yang konon bisa mengobati dari berbagai banyak penyakit. Dalam mengobati pasiennya Ningsih selalu membagikan vidionya melalui kanal Youtube pribadinya.

Pada akhir bulan Februari tepatnya tanggal 20 tahun 2020, Ningsih mengunggah kegiatan pengobatannya yang bertajuk “Siksa Kubur Seorang Penghasut”. Terlihat dari judulnya saja sudah pasti ceritanya menyeramkan karena berhubungan dengan siksa kubur.

Ya, memang sangat menyeramkan. Dalam vidio itu mengisahkan seorang pasien Ningsih Tinampi yang dirasuki makhluk ghaib menceritakan kisahnya yang suka menghasut dan mendapatkan balasan siksa kubur yang menyeramkan.

Awalnya seperti terlihat dalam vidio makhluk ghaib yang ada dalam tubuh pasien Ningsih yang belum diketahui identitasnya itu, tidak mau mengungkapkan kisah siksa kubur yang ia alami.

Seperti diketahui Ningsih yang cerdas dalam berkomunikasi dengan para makhluk-makhluk ghaib yang bersemayam pada pasienya akhirnya si makhluk ghaib pun menceritakannya.

Kamu mati tahun berapa? Tanya Ningsih, “Saya mati pada tahun 1982 Bu,”  

Terus kamu disiksa kubur bagaimana lanjut Ningsih bertanya, “ saya dicambuk, dililit ular, dipukul, disiksa kubur dan bumi menolak saya Bu.”

Kenapa kok kamu disiksa seperti itu, apa yang kamu lakukan semasa hidupmu?,  “Saya tidak suka shalat, fitnah orang, dan suka menghasut-hasut orang,” jawabnya sambil menangis tersedu-sedu.

Hikmah dari kisah cerita di atas adalah untuk selalu mengingatkan kepada kita penting untuk menjaga lisan. Sebab lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang.

Dan di zaman modern ini, ketajaman lisan kadang juga mewujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status yang ditulis. Sudah semestinya, sebagai umat Islam membuat status di media sosial yang tak menyinggung orang lain begitupun dengan dalam berkehidupan nyata harus senantiasa menjaga lisan kita.


Sumber: https://youtu.be/pEN1KUg7hYw