Kualitas Hubungan Orang Tua dengan Anak

 
Kualitas Hubungan Orang Tua dengan Anak

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kami punya anak laki-laki, 22 tahun. Kebiasaan sehari-harinya membuat kami khawatir.  Dia sering mengurung diri di kamar sambil main laptop atau main HP terus menerus, kurang PD dan pola tidurnya terbalik. Siang hari tidur, malam begadang. Apakah anak saya depresi, Pak? Anak saya lulusan D3 animasi.  Sebelumnya dia pernah diterima di salah satu universitas negeri di Malang, tapi karena tidak suka dengan jurusannya, dia keluar.

Setelah itu kuliah di jurusan animasi sesuai minatnya. Anak saya memang sejak SMP sudah suka menyendiri. Herannya, anak saya sering diajak main ke luar sama teman-temannya. Tapi kalau di rumah, seperti tidak peduli dengan keluarganya dan jarang sekali bercengkerama dengan keluarga. Kami khawatir, anak saya ga punya pekerjaan kalau seperti itu terus kegiatannya.  Mohon pencerahannya, Pak.. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ibu F di Depok

Jawaban:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih Ibu F di Depok sudah berkenan berbagi denga kami.. Mengenai permasalahan ananda, tampaknya tidak terlepas dari karakter kepribadiannya.  Ananda sejak remaja memang memiliki kecenderungan pendiam, penyendiri dan memiliki minat sosial yang rendah. Karakternya yang cenderung introvert itu akan terus mewarnai semua perilakunya di kemudian hari. Jika saat ini, Ananda tampak suka mengurung diri di kamar, bermain sendiri dan minim komunikasi dengan keluarga, Ibu dan Bapak tidak perlu khawatir berlebihan, karena itu sesuai dengan karakter Ananda.

Ibu juga tidak perlu khawatir Ananda mengalami depresi hanya dengan melihat ciri-ciri tersebut. Untuk menegakkan suatu diagnosis gangguan mental, tidaklah mudah.  Ada serangkaian pemeriksaan yang harus dilakukan dan ciri-ciri gangguan itu juga bermacam-macam. Demikian juga untuk menyebut seseorang dengan depresi, haruslah diperiksa terlebih dahulu dengan detail. Singkatnya, jangan terlalu cemas dengan pikiran bahwa Ananda terkena depresi.  

Fakta yang menarik di sini adalah, Ananda ternyata sering diajak bermain oleh teman-temannya. Artinya, Ananda bisa diterima dan disukai secara sosial, karena posisi Ananda adalah diajak. Hal ini bisa memberikan sesuatu yang positif. Ananda ternyata tidak selamanya negatif, ada hal-hal positif dalam dirinya yang belum digali. Ibu mungkin bisa mengusahakan bertemu dengan teman-teman Ananda, untuk mencari tahu, aktivitas apa yang dilakukan di luar, alasan teman-temannya mengajak Ananda, perilaku Ananda saat bersama teman-temannya, dan sebagainya.  Diharapkan dari situ akan muncul suatu pemahaman baru terhadap Ananda.

Adapun kalau Ananda lebih suka menyendiri di rumah, kurang komunikasi dengan keluarga, mungkin Ibu dan Bapak bisa membuat suatu rutinitas keseharian yang melibatkan semua anggota keluarga, misalnya makan bersama, atau jika muslim, sholat berjamaah, atau pergi jalan-jalan bersama. Selain itu, Ananda perlu sering-sering diajak ngobrol santai dan coba didalami minatnya dalam bidang animasi. Siapa tahu, dari minatnya ini Ananda bisa menghasilkan karya yang bisa dijual dsb.

Karakter Ananda yang introvert ini memang cocol dengan bidang minatnya di animasi. Kekhawatiran Ibu kalau Ananda tidak punya pekerjaan bisa dikurangi salah satunya dengan merubah pandangan bahwa yang namanya pekerjaan saat ini tidak harus kerja di kantor yang harus masuk tiap hari.  Pekerjaan saat ini bisa dikerjakan dari rumah dan di mana saja.

Apalagi seperti bidang animasi, sangat mungkin dilakukan di rumah. Bisa dicoba untuk bersama Ananda menjajagi kemungkinan - kemungkinan pekerjaan jenis seperti ini. Jika hal ini bisa terwujud, maka Ananda tetap bisa nyaman dengan aktivitasnya seperti saat ini dan kekhawatiran keluarga tentang pekerjaan juga bisa dikurangi.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan Bu.. Mudah-mudahan bisa membantu dan bermanfaat.. Terima kasih atas kesediannya berbagi dengan kami...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam Hormat
Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M. Psi, Psi