Biografi Syaikh Maulana Ishaq

 
Biografi Syaikh Maulana Ishaq

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1   Lahir
1.2   Riwayat Keluarga Syaikh Maulana Ishaq
1.3   Nasab Syaikh Maulana Ishaq
1.4   Wafat

2.  Sanad Ilmu dan Pendidikan Syaikh Maulana Ishaq

2.1   Perjalanan Menuntut Ilmu
2.2   Guru-Guru Syaikh Maulana Ishaq

3.  Penerus Syaikh Maulana Ishaq

3.1  Anak-Anak Syaikh Maulana Ishaq
3.2  Murid-Murid Syaikh Maulana Ishaq

4.  Perjalanan Dakwah Syaikh Maulana Ishaq

4.1   Perjalanan Dakwah dari Pasai sampai ke Ampeldenta
4.2   Perjalanan Dakwah di Daerah Blambangan
4.3   Perjalanan Dakwah Kembali ke Pasai

5.  Karomah Syaikh Maulana Ishaq

5.1   Menyembuhkan Penduduk daerah Blambangan dari Wabah

6.  Keteladanan Syaikh Maulana Ishaq

7.  Referensi

8.  Chart Silsilah Sanad

 

1    Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1  Lahir

Syaikh Maulana Ishaq Lahir di Pasai Pada awal tahun 1400 an Masehi. Ayah beliau Adalah Syaikh Ibrahim Asmarakandi/Makdum Brahim Asmara/Maulana Ibrahim Asmara dengan Ibu putri bangsawan Pasai yang bernama Nyai Retno Jumilah.Syaikh Maulana Ishaq ketika lahir diberi nama Ishaq Maqdum. Beliau mempunyai 2 saudara laki-laki beda ibu yang bernama Ali Murtadho (Raden Santri) dan Ali Rahmatullah( Sunan Ampel).

1.2   Riwayat Keluarga Syaikh Maulana Ishaq

Istri pertama Syaikh Maulana Ishaq yang bernama Syarifah Pasai dan dikaruniai putra :

  1. Dewi Saroh ( Istri Sunan Kalijaga )

Istri kedua Dewi Sekardadu/ Raden Ayu Liyung Manoro/ Raden Ayu Sumbat Nyowo/ Raden Ayu Kusworo Dewi Putri Adipati Blambangan dan dikaruniai putra :

  1. Ainul Yaqin (Sunan Giri)

1.3    Nasab Syaikh Maulana Ishaq

1.    Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
2.    Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib
3.    Al-Imam Al-Husain
4.    Al-Imam Ali Zainal Abidin
5.    Al-Imam Muhammad Al-Baqir
6.    Al-Imam Ja’far Shadiq
7.    Al-Imam Ali Al-Uraidhi
8.    Al-Imam Muhammad An-Naqib
9.    Al-Imam Isa Ar-Rumi
10.    Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
11.    As-Sayyid Ubaidillah
12.    As-Sayyid Alwi
13.    As-Sayyid Muhammad
14.    As-Sayyid Alwi 
15.    As-Sayyid Ali Khali’ Qasam
16.    As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath
17.    As-Sayyid Alwi Ammil Faqih 
18.    As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
19.    As-Sayyid Abdullah
20.    As-Sayyid Ahmad Jalaluddin
21.    As-Sayyid Husain Jamaluddin 
22.    As-Sayyid Ibrahim Zainuddin As-Samarqandy
23.    As-Sayyid Maulana Ishaq

1.4    Wafat

Syaikh Maulana Ishaq wafat pada sekitar tahun 1463 M dan dimakamkan di daerah Kemantren Paciran Lamongan. 

2    Sanad Ilmu dan Pendidikan Syaikh Maulana Ishaq

2.1   Perjalanan Menuntut Ilmu

Mulai dari kecil Syaikh Maulana Ishaq dibimbing oleh ayahanda beliau sendir Syaikh Ibrahim Asmarakandi, kemudian setelah menginjak dewasa beliau banyak menuntut ilmu kepada para Ulama-ulama terkemuka di daerah Pasai dan Malaka

2.2    Guru-guru Beliau

Syaikh Ibrahim Asmarakandi

3      Penerus Beliau

3.1       Anak-anak Syaikh Maulana Ishaq

  1. Raden Ainul Yaqin ( Sunan Giri )

3.1        Murid-murid Beliau

  1. Raden Mahdum Ibrahim ( Sunan Bonang )

4        Perjalanan Dakwah Syaikh Maulana Ishaq

Perjalanan dakwah Syaikh Maulana Ishaq di penuhi berbagai liku-liku. Secara umum seperti yang di kemukakan dalam Babad Gresik perjalanan Syaikh Maulana Ishaq dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.1        Perjalanan Dakwah dari Pasai sampai ke Ampeldenta

Semenjak lahir Syaikh Maulana Ishaq lahir di daerah Pasai, beliau dididik dan dibimbing oleh ayahanda beliau Syaikh Ibrahim Asmarakandi. Lalu dilanjutkan dengan menuntut ilmu kepada para Ulama-ulama di darah Pasai dan Malaka. Hingga beliau bergelar Maulana Ishaq. Beliau kemudian melakukan dakwah di sekitaran daerah Pasai dan Malaka. Hingga pada tahun 1442 beliau diminta tolong oleh Raden Ali Rahmatullah ( Sunan Ampel) untuk membantu kegiatan dakwah Sunan Ampel di tanah Jawa. Maka berangkatlah beliau dengan menempuh perjalanan jauh dengan mengarungi Samudra dan mendarat di Pesisir Tuban. Pertama kali beliau berziarah di makam ayahandanya Syaikh Ibrahim Asmarakandi. Kemudian di lanjutkan perjalanan menuju daerah Tandhes/Gresik dan bertemu dengan adiknya Raden Ali Murthadlo (Raden Santri). Sebuah perjumpaan yang menyenangkan tentunya. Dan setelah itu Syaikh Maulana Ishaq pergi menuju Ampeldenta dengan diantar Raden Santri.

4.2        Perjalanan Dakwah di Daerah Blambangan

Hampir satu tahun lamanya Syaikh Maulana Ishaq berada di Ampeldenta, membantu Sunan Ampel membangun masyarakat Islami. Akhirnya terbersit keinginan untuk mendirikan pusat pendidikan Islam di tanah Jawa, sebagaimana yang dilakukan oleh adiknya di Ampel. Beliau yakin mampu, sebagaimana kemampuan yang telah beliau tunjukkan di Bumi Pasai. Tempat yang akan beliau tuju adalah Blambangan. Bukan tanpa alasan jika Syaikh Maulana Ishaq memutuskan wilayah Blambangan sebagai tujuan dakwahnya. Syaikh Maulana Ishaq memiliki hubungan yang sangat baik dengan beberapa orang di daerah Blambangan.

Ketika Syaikh Maulana Ishaq sampai di daerah Blambangan tersiar kabar bahwa di daerah itu sedang dilanda suatu wabah penyakit ganas. Dan Puteri Kesayangan Adipati Blambangan juga terjangkit wabah tersebut. Bahkan di Sayembarakan barang siapa yang bisa menyembuhkan penyakit putri raja tersebut jika perempuan akan diangkat sebagai anak dan jika laki-laki akan dinikahkan dengan puterinya dan diangkat menjadi menantu.

Akhirnya sang putri bisa disembuhkan kemudian dilanjutkan dengan menyembuhkan seluruh warga Blambangan yang terkena wabah. Akhirnya Syaikh Maulana Ishaq dinikahkan dengan Dewi Sekardadu dari pernikahan ini beliau di karunia putra bernama Raden Ainul Yaqin ( Sunan Giri ). Dengan cara inilah beliau melakukan dakwah. Dengan jalan  mengambil simpati para penguasa dan masyarakat di daerah Blambangan dan kemudian dilanjutkan dengan membangun sebuah Masjid di daerah Blambangan. Sehingga perkembangan dakwah Syaikh Maulana Ishaq dapat cepat berkembang di daerah Blambangan yang dulunya penduduknya mayoritas memeluk agama Hindu Budha.

4.3     Perjalanan Dakwah Kembali di Pasai

Setelah melakukan dakwah di daerah Blambangan Syaikh Maulana Ishaq akhirnya memutuskan untuk kembali ke Daerah Pasai dan disana Beliau mendirikan sebuah pesantren dalam rangka menyebarkan agama Islam di Pasai. Bahkan diceritakan Sunan Bonang dan Sunan Giri yang merupakan anaknya sendiri pernah belajar kepada Beliau tentang Ilmu agama Islam, Ilmu Tasawuf, Ilmu Fiqih, serta Ilmu Laduni di pesantren beliau. Di Pasai inilah beliau mendapat julukan Syaikh Awwalul Islam. 

Konon setelah beberapa tahun tinggal di Pasai akhirnya Syaikh Maulana Ishaq memutuskan kembali ke Pulau Jawa dan tinggal di daerah Kemantren Paciran Lamongan hingga akhir hayat beliau.

5.     Karomah Syaikh Maulana Ishaq 

5.1      Menyembuhkan Penduduk daerah Blambangan dari Wabah

Ketika Syaikh Maulana Ishaq sampai di daerah Blambangan tersiar kabar bahwa di daerah itu sedang dilanda suatu wabah penyakit ganas. Dan Puteri Kesayangan Adipati Blambangan juga terjangkit wabah tersebut. Bahkan di sayembarakan barang siapa yang bisa menyembuhkan penyakit putri raja tersebut jika perempuan akan diangkat sebagai anak dan jika laki-laki akan dinikahkan dengan puterinya dan diangkat menjadi menantu.

Setelah sampai di istana beliaupun akhirnya dizinkan masuk oleh para penjaga dan bertemu dengan Adipati Menak Sembuyu. Syaikh Maulana Ishaq menawarkan diri untuk  mengobati penyakit sang Putri. “ Apakah kamu mau mengobati putriku,?” Tanya Adipati.  “Akan saya coba, Kanjeng.”  “Kamu seorang dukun juga?”  “Bukan. Saya seorang Tabib. Semoga dengan cara saya putri paduka bisa segera sembuh.”

Adipati Menak Sembuyu tidak memiliki pilihan lain. Ia tak lagi mempermasalahkan siapa yang mengobati putrinya, dari mana ia berasal, dan apa agamanya. Syaikh Maulana Ishaq mulai memeriksa keadaan sang putri, mencari sumber penyakit yang di derita sang putri yang juga melanda sebagian warga kota Blambangan. Hingga akhirnya Syaikh Maulana Ishaq berkata “izinkan, saya pergi ke gunung dulu, paduka. Saya akan mencari beberapa tanaman untuk ramuan obat bagi putri Paduka.”. Akhirnya segera Beliau pergi ke gunung dengan diiringi beberapa murid dan dikawal beberapa prajurit Blambangan. 

Akhirnya setelah mendapatkan bahan-bahan obat yang diinginkan. Syaikh Maulana Ishaq meramu obat dari dedaunan yang mereka ambil di gunung. Diberikan kepada putri Adipati sambil memberikan doa-doa untuk kesembuhan sang putri. Dan tak lupa Syaikh Maulana Ishaq juga menunaikan sembahyang khusus yaitu Shalat Hajat, meminta kepada Allah SWT demi kesembuhan putri Adipati.  Atas kehendak Allah SWT akhirnya Dewi Sekardadu diberi kesembuhan. Dan Syaikh Maulana Ishaq adalah perantaranya. Racikan obat dan Doa adalah Sarananya.

6     Keteladanan Syaikh Maulana Ishaq

Dengan beberapa metode dakwah yang dilakukan oleh Syaikh Maulana Ishaq, tentu saja banyak sekali yang bisa kita petik hikmahnya.Salah satu keteladanan yang bisa dipetik yaitu strategi yang baik dalam berdakwah. Selain strategi dakwah dilakukan dengan cara mendirikan Masjid, mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat sekitar. Dan mengambil simpati masyarakat serta para pejabat dengan melakukan penyembuhan penyakit yang diderita oleh mereka.

Karena dalam berdakwah, hal yang paling dibutuhkan mengambil simpati dari masyarakat dan berbaur dengan masyarakat serta budayanya, agar mudah memberikan penjelasan dalam menyampaikan agama Islam berdasarkan budaya dan kepercayaan yang mereka anut sebelumnya. Sehingga secara tidak langsung maka mereka akan segera cepat dapat meyakini ajaran agama Islam yang sedang disebarkan oleh Syaikh Maulana Ishaq. Dan akhirnya mereka berbondong-bondong beralih memeluk agama Islam tanpa adanya suatu paksaan apapun.

7     Referensi

  1. Agus Sunyoto. Atlas Walisongo. Tangerang : Mizan, 2018.
  2. Lembaga  Riset  Islam  Pesantren  Luhur  Malang  &  Panitia  Penelitian  Dan Pemugaran Sunan Giri.  Sejarah Perjuangan dan Dakwah Islamiyah Sunan Giri. Malang: Pustaka Luhur, 2014.
  3. Mukarrom, Akhwan. Sejarah Islam Indonesia I. Surabaya: Uin Sunan Ampel, 2014.
  4. Soekarman. Babad gresik I, alih bahasa. Surakarta: Radya Pustaka, 1990.
  5. Soekarman. Babad gresik II, alih bahasa. Surakarta: Radya Pustaka, 1990.
  6. Widodo, Imam Dukut dkk. Grisse Tempo Doeloe . Gresik: Pemerintah Kabupaten Gresik, 2014.

8.   Chart Silsilah Sanad

Berikut ini chart silsilah sanad guru Syaikh Maulana Ishaq dapat dilihat DI SINIdan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 29 Juni 2022, dan terakhir diedit tanggal 13 September 2022.

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya