Sebagai penerus bangsa yang berkualitas dan memiliki dedikasi tinggi, santri juga harus mampu menjawab tantangan global.
Salah satu pesan yang mesti di ingat bahwa maju dan mundurnya sebuah Negara kuncinya ditangan pemuda saat ini sebagaiman di ungkapkan oleh Syekh Khudhairi Beik yang menyebutkan berhasil dan maju sebuah negara, lihatlah bagaimana pemuda sangat ini.
Menyongsong revolusi industri 4.0, guru menghadapi sejumlah tantangan. Apa saja itu?
Di tengah konservatisme agama, menjadi peneliti mengalami tantangannya tersendiri. Kenapa demikian?
Di era millenial ini, menjadi santri sangat lah berat. Kenapa bisa begitu?
Di era perubahan sosial yang makin deras, NU dituntut untuk kembangkan dua hal. Apa saja itu?
Di usia yang ke 93, NU memiliki tantangan yang besar. Apa saja tantangan tersebut?
Tidak pantas dikatakan, ditulis, dinyatakan oleh siapapun, apalagi seorang Da'i. Tidak perlu cerdas untuk berani menyatakan keberatan atas pernyataan seperti itu.
Ada empat tantangan dalam menjalankan dakwah dalam konteks masyarakat milenial. Apa saja itu?
Inilah kunci utamanya, salah langkah maka akan berdampak buruk bagi masa depan Indonesia, karena masa depan ada di tangan para pemuda itu sendiri. Harus berani mengambil resiko, namun tetap waspada
Dalam pidato amanah pada Konbes NU 2020 tersebut, KH Ma’ruf Amin memaparkan bahwa di satu sisi NU perlu bangga karena telah menjadi organisasi pioner yang mampu meletakkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan menjadi satu tarikan nafas dalam dakwah dan perjuangan.
Sikap menolak atau menutup diri seluruhnya maupun sebagiannya terhadap pengaruh kebudayaan asing, bukanlah jalan yang – secara pasti – akan mengantarkan diri (pribadi/bangsa) pada kemajuan. Yang akan terjadi justru sebaliknya, kemunduran dan keterpurukan.
Dr. H. Thobib Al-Asyhar Sekretaris menteri Agama RI mengatakan tantangan milenial yang kita hadapi saat ini, sebagian dari kita belum menyadari secara penuh tantangan tentang apa yang akan kita hadapi dan langkah apa yang harus kita lakukan.