INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Hidup itu ada yang menjaga dan juga mencukupi, yaitu Allah SWT. Kunci hidup berkah, tenang dan sejahtera adalah bergantung kepada Allah. Bersandarnya dan bergantunggnya kita hanya kepada Allah.
Namanya adalah KH. R. As’ad Syamsul Arifin Situbondo, Jawa Timur, sosok ulama kharismatik yang menjadi saksi utama berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). Kiyai As’ad inilah yang diutus Syaikhona Kholil Bangkalan untuk menyampaikan isyarat kepada Hadratussyaikh KH.
Ketika para PKI hendak dihukum mati, Kyai Zubair Dahlan melarang keputusan tersebut. Beliau mengusulkan agar para PKI yang tertangkap dipenjara saja di tempat yang kini digunakan sebagai gedung MPG.
Kata Gus Syafi', Gus Baha menghafalkan Al-Qur'an hanya enam bulan. Beliau sering nderes Al-Qur'an sambil mengajak Gus Syafi' berjamaah. Cara membacanya dengan tartil.
Ketahuilah, bahwa pintu husnul khatimah tidak pernah terkunci untuk para pelaku maksiat, selama tidak ada kesombongan dan kemunafikan di dalam jiwanya.
Ketahuilah bahwa Allah SWT hendak memberitahukan kepada Jibril, seluruh malaikat, jin dan manusia bahkan kepada seluruh makhluk-Nya, bahwa Muhammad itulah kekasih-Nya. Demikian itu adalah hikmah utama yang ada di balik peristiwa tersebut.
Kisah ini sangat masyhur di kalangan para ulama. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa ternyata seorang yang meminta bantuan itu adalah masih salah satu keturunan Rasulullah SAW.
Pada akhirnya, keharmonisan rumah tangga adalah tujuan utama yang harus diusahakan. Namun, dengan cara pandang Gus Baha, setiap momen, baik yang manis maupun pahit, bisa menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
“Saya tidak punya daya untuk berdiri, sebab Kanjeng Nabi berdiri tepat di depan saya. Saya merasa kehabisan akhlak. Jangankan ilmu, ibadah dan mujahadah saya, dari pakaian pun saya malu bertemu Kanjeng Nabi,” jawab Kyai Hamid sambal menangis tersedu-sedu.
Dalam tradisi Islam, bertawassul kepada Nabi SAW dipandang sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada beliau, serta pengakuan atas kemuliaan yang diberikan Allah kepadanya sebagai rasul terakhir.