Ketika Mbah Wahab "Tunda" Kematian untuk LPJ NU

 
Ketika Mbah Wahab
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - KH. Wahab Chasbullah adalah salah satu pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang. Beliau juga merupakan Rais 'Amm NU pertama menggantikan Rais Akbar NU Hadrastussyaikh KH. Hasyim Asy'ari.  

Suatu ketika beliau mengalami masa kritis di usianya yang ke-83 pada tahun 1971. Santri-santrinya kerap kali membacakannya Surat Yasin untuk beliau dalam masa kritis tersebut.

Saat itu kondisi Kyai Wahab sudah sangat lemah. Seakan sudah tinggal menunggu waktu Tuhan memanggilnya untuk sowan. Bahkan dalam pengakuan para ulama sepuh yang disampaikan kepada keluarga, saat itu Malaikat Izrail telah mendekat, menandakan suatu isyarat.

Walau demikian, berkat "izin" Mbah Wahab yang masih tercatat sebagai Rais Amm PBNU kepada Malaikat Izrail, akhirnya pencabut nyawa itu urung menunaikan tugasnya dan Mbah Wahab bisa melampui masa kritisnya.

Dikisahkan bahwa seorang kawan perjuangan sekaligus adik ipar Mbah Wahab sedang menjenguknya. Tidak lain beliau adalah Kyai Bisri Syansuri. Saat itu Kyai Bisri memohon kepada Allah agar Mbah Wahab dipulihkan kembali sehat.

Kyai, jangan engkau wafat dulu,” ujar Kyai Bisri kepada Kyai Wahab. Kira-kira begtitu yang disampaikan saat itu.

Kyai masih punya utang,” lanjut Kyai Bisri.

Mendengar ujaran Kyai Bisri itu, sontak Mbah Kyai Wahab tersadar dari kondisi kritisnya dan menjawab, “hutang apa?” 

Engkau masih belum LPJ NU,” jawab Kyai Bisri.

Waktu itu, Muktamar NU di Surabaya kira-kira kurang tiga bulanan lagi. Di forum tertinggi NU tersebut akan dibacakan laporan pertanggungjawaban para pengurus. Baik Pengurus Tanfidziyah maupun Syuriah yang saat itu dijabat oleh Mbah Kyai Wahab Chasbullah.

Dari percakapan itu, sebab restu dari Allah SWT, Mbah Wahab kembali pulih dari kondisi kritisnya. Kembali mengurus NU. Sampai tiba waktu muktamar di akhir Desember 1971.

Pada Bulan Desember 1971, Muktamar NU diselenggarakan di Surabaya. LPJ (Laporan Pertanggungjawaban) pun telah disampaikan dan rampung sudah tugasnya. Dan saat itu utang Mbah Kyai Wahab sebagaimana disampaikan oleh Kyai Bisri, telah lunas dibayar kontan dengan sebaik-baiknya.

Dalam Muktamar itu, Mbah Wahab kembali dipercaya menjabat Rais 'Amm. Tapi pada hakikatnya Mbah Wahab telah lunas perjuangannya di Nahdlatul Ulama.

Setelah Muktamar selesai, sebelum muktamirin tiba di kediamannya masing-masing, terdengarlah kabar bahwa Mbah Wahab berpulang ke rahmatullah. Dari itu para kyai NU dan khususnya Kyai Bisri menyaksikan dan mengakui kewalian Mbah Kyai Wahab Chasbullah. Al-Fatihah. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 24 Juli 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim